Panggilanku Agung , aku adalah seorang lelaki normal seperti umumnya lelaki. Aku mempunyai hasrat dan rasa ingin tahu soal apa itu sexs. Aku akan memnceritakan cerita sex pribadiku pada saat aku masih beranjak dewasa dan berumur 13 tahun. Aku adalah anak laki-laki kesangan orang tuaku karena kebetulan aku anak tunggal.
Nah ini dia awal dari kisah sex-ku, pada saat itu kedua orang tuaku sedang pergi keluar negeri karena ada kepentingan. Karena aku anak kesayangan, maka Mamahku mempunyai inisiatid untuk mencarikan teman sekaligus untuk menjaga aku selama kedua orang tuaku keluar negeri.
Pengalaman Cerita Sex, Diajarin Seks Oleh Tante Meli
Tante Meli panggilanya, beliau adalah wanita yang sudah berkeluarga, kira-kira beliau berumur yang berumur 28 tahun. Tante Meli dipercayakan untuk menjagaku karena beliau adalah teman baik Mamahku. Kebetulan juga suami tante Meli pada saat itu harus keluar kota untuk urusan pekerjaan.
So… daripada Tante Meli kesepian dia berfikir untuk akan menginap dirumahku sembari menjagaku. Perawakan beliau bisa dikatakan proposional, karena dia mempunyai tinggi dan berat badan yang ideal. Ditambah lagi dia mempunyai rambut yang indah dan terawat sekali. porno
Tante Meli ini berkulit putih bersih, berwajah menawan, betubuh bohay dan suka berpakaian seksi. Tanpa berfikir panjang akupun sangat setuju sekali bila ditemani oleh Tante Meli . Ketika suasana rumahku kosong, aku sering memainkan Penis-ku tetapi belum pernah sampai masturbasi,
Maklumlah karena pada saat itu aku masih belum mengerti apa-apa. Yang aku rasakan hanya sekedar rasa geli-geli enak, hhe. Sampai pada saat itu setelah pulang sekolah sembari menunggu Tante Meli datang, aku mengambil kesempatan untuk mengelus dan memijat Penis-ku sembari berfantasi membayangkan Tante Meli .
Aku membayangkan beliau seperti yang pernah aku lihat di majalah dewasa dari teman-temanku di sekolah. Ketika sedang asik-asyiknya berfantasi sendirian dikamarku, dengan tiba-tiba Tante Meli ternyata sudah tiba dirumahku dan langsung saja membuka pintu kamar-ku yang kebetulan pada saat itu tidak terkunci.
Karena melihat aku yang sedang memainkan Penisku, Tante Meli ketika itu sedikit terkejut waktu melihat aku berbaring diatas ranjang sembari memainkan Penis-ku yang berdiri tegak menantang. Ditambah lagi aku telanjang bulat tanpa sehelai benangpun yang menemel ditubuhku.
Sungguh ketika itu aku benar-benar malu karena ketangkap basah lagi mainin Penis. Secara spontan kemudian aku-pun segera menutupi Penis-ku dengan bantal, diiringi dengan wajahku putih pucat karena ketakutan. Melihat aku ketakutan, Tante Meli -pun hanya tersenyum dan berkata padaku,
“ Eh, kamu sudah pulang sekolah Agung, Tante juga baru saja datang ”. Sapa tante,
Aku tidak berani menjawabnya.
“ Tidak usah takut dan malu sama Tante, itu hal biasa untuk anak-anak mainin burung nya sendiri di usia seperti kamu ” ujarnya dengan santai.
Aku tetap tidak berani berkutik dari tempat tidur karena sangat malu. Tante Meli lalu menambah,
“ Kamu terusin saja mainnya, Tante hanya mau membersihkan kamar kamu saja, kok ” ucapnya,
“ Tidak apa-apakan kalau Tante turut melihat permainanmu ”, ucapnya sembari melirik dan menggodaku,
Belum sempat aku menjawab dia menyambungnya lagi ucapanya,
“ Kalau kamu mau, Tante bisa kok bantuin kamu, Tante bisa ikut dengan permainanmu Agung ”, tambahnya sembari mendekat kerahku.
Belum sempat aku menjawab Tante Meli sudah menyambung perkataanya lagi,
“ Oh iya Gung, tapi kamu tidak boleh bilang siapa-siapa ya, ini akan menjadi rahasia kita berdua saja ”.
Walaupun tante Meli berkata seperti itu, aku tetap saja tidak dapat menjawab apa-apa , hanya mengangguk kecil walaupun aku tidak begitu mengerti apa maksudnya. desahanmanja.com Tante Meli pergi kekamar mandi mengambil Baby Oil dan segera kembali kekamarku. Lalu dia berlutut dihadapan ku. Bantalku diangkat per-lahan-lahan , dan saking takutnya Penis-ku segera mengecil dan segera ku tutupi dengan kedua telapak tanganku.
“ Kesini dong sayan g !!! kasih Tante lihat permainanmu, Tante janji akan bakal buat kamu enak deh, ”, katanya sembari membujukku,
Tanganku dibuka dan mata Tante Meli mulai turun kebawah kearah selangkanganku dan memperhatikan Penis-ku yang mengecil dengan teliti. Dengan per-lahan-lahan dia memegang Penis-ku dengan kedua jarinya dan menuruni kepalanya, dengan tangan yang satu lagi dia meneteskan Baby Oil itu dikelapa Penis- ku, senyumnya tidak pernah melepaskan wajahnya yang cantik.
“ Tante pakein ini supaya rada licin, kamu pasti suka deh ” katanya sembari mengedipkan sebelah matanya.
Malunya setengah mati, belum ada orang yang pernah melihat Penis- ku, apa lagi memegangnya. Hatiku berdebar dengan kencang dan wajahku merah karena malu. Tapi sentuhan tangannya terasa halus dan hangat.
“ Jangan takut Agung, kamu rebahan saja ”, ujarnya membujuk ku.
Setelah sedikit tenang mendengar suaranya yang halus dan memastikan, aku mulai dapat menikmati elusan tangannya yang lembut. Tangannya sangat mahir memainkan Penis-ku, setiap sentuhannya membuat Penis-ku bergetar dengan kenikmatan dan jauh lebih enak dari sentuhan tanganku sendiri. porno
“ Lihat itu sudah mulai membesar kembali ”, ucap tante Meli ,
Kemudian Tante Meli melumuri Baby Oil itu keseluruh batang Penis-ku yang mulai menegang dan kedua bijinya. Kemudian Tante Meli mulai mengocokin Penis-ku digenggamannya per-lahan-lahan sambil membuka lebar kedua pahaku dan mengusapi biji ku yang mulai panas membara.
Penis-ku terasa kencang sekali, berdiri tegak seenaknya dihadapan muka Tante Meli yang cantik. Perlahan Tante Meli mendekati mukanya kearah selangkangan ku, seperti sedang mempelajarinya. Terasa napasnya yang hangat berhembus dipaha dan dibijiku dengan halus. Aku hampir tidak bisa percaya, Tante Meli yang baru saja ku khayalkan, sekarang sedang berjongkok diantara selangkanganku.
Setelah kira2 lima menit kemudian, aku tidak dapat menahan rasa geli dari godaan jari2 tangannya. Pinggulku tidak bisa berdiam tenang saja diranjang dan mulai mengikuti setiap irama kocokan tangan Tante Meli yang licin dan berminyak. Belum pernah aku merasa seperti begitu, semua kenikmatan duniawi ini seperti berpusat tepat di-tengah2 selangkanganku. Mendadak Tante Meli kembali berkata,
” Ini pasti kamu sudah hampir keluar, dari pada nanti kotorin ranjang Tante hisap saja yah ”. ucapnya,
Ketika itu aku masih saja belum mengerti apa yang dia maksud. Dengan tiba-tiba Tante Meli mengeluarkan lidahnya dan menjilat kepala Penis-ku lalu menyusupinya perlahan kedalam mulutnya. Hampir saja aku melompat dari atas ranjang. Karena bingung dan kaget, aku tidak tahu harus membikin apa, kecuali menekan pantatku keras kedalam ranjang.
Tangannya segera disusupkan kebawah pinggulku dan mengangkatnya dengan perlahan dari atas ranjang. Penis-ku terangkat tinggi seperti hendak diperagakan dihadapan mukanya. Kembali lidahnya menjilat kepala Penis-ku dengan halus, sembari me-nyedot kedalam mulutnya. Bibirnya merah merekah tampak sangat seksi menutupi seluruh Penis- ku. Mulut dan lidahnya terasa sangat hangat dan basah.