Sex Sama Pembantu Adikku yang Hot Di Kamar Mandi part 2

Sex Sama Pembantu Adikku yang Hot Di Kamar Mandi – Entah mengapa aku merasa canggung saat akan membuka kaosku, Padahal tidak ada orang lain. Kubuka kaosku dan kusampirkan di cantolan yang menempel di tembok.
”Pintunya nggak ditutup aja Tin ?”, tanyaku.
Pertanyaanku sesungguhnya tidak memerlukan jawaban, hanya basa basi.
“Nggak usah Pak..kan nggak ada siapa-siapa”, jawab Tina.
Lalu kubuka jinsku, kusampirkan pula.

Sesaat aku masih ragu melepas celana dalam terakhir penutup tubuhku.
“Bapak nggak nglepas celana dalem ?”, tanyanya.
“Heh..ya iya”, kujawab dengan nyengir. Penisku sebisa mungkin kutahan tidak mengembang. Sengaja kutatap matanya saat melepas cdku. Mata Tina sedikit membesar. Kusampirkan juga cdku. Lalu dengan tenang Tina menyampirkan handuk biru yang sedari tadi menutup sebagian tubuhnya. sekarang kami sama sama telanjang bulat dikamar mandi.
“Duh..pantatnya masih ok. Pinggangnya tidak berlemak. Sabar ya nak..kita liat situasi dulu”, kataku pada sang penis sambil kuelus.

Tina lalu membalikkan badan. Cegluk, suara ludah yang kutelan. “Uhh..susu yang masih bagus juga. Pentilnya nggak terlalu besar. Perutnya sedikit rata dan..hmm..rambut bawahnya hanya sedikit”. Mau tidak mau, penisku makin mengembang dan itu jelas dilihat Tina. Kembali sebisa mungkin kutahan perkembangannya. Tina lalu menggosok gigi dahulu. Karena aku tidak membawa sikat gigi, hanya berkumur dengan obat kumur.

“Bapak saya mandiin dulu ya”, kata Tina.
“Terserah kamu”, jawabku sambil tersenyum.

Tina lalu mengambil segayung air, diguyurkan ke badan dari leher dan pundak. Mengambil lagi segayung, diguyurkan ke perut dan punggung ditambah senyum manisnya. Ia lalu meraih sabun, digosokkan ke leher, pundak, dada dan tangan kananku. Dibasahinya sabun dengan diguyur air lalu digosokkan ke tangan kiri, perut, penis, bola-bolaku. “Uhh..gimana bisa nahan penis nggak ngembang”. Bagaimana tidak, saat menggosok penis dan bola-bolaku sengaja digosok dan di urutnya. Ditatapnya senjata kebanggaanku, lalu menatapku dan tersenyum. Aku hanya bisa membalasnya dengan senyum juga.

Sex Sama Pembantu Adikku yang Hot Di Kamar Mandi – Diambilnya lagi segayung air, sabun dibasahi dan sisanya diguyurkan ke paha dan kaki lalu digosoknya. Kemudian mengambil segayung air dan diguyurkan ke badan depanku. Tak lupa senjataku dibersihkan dari sisa-sisa sabun. Sedikit diremas oleh Tina. Kutahan keinginanku untuk membalas perlakuannya, “biar Tina yang pegang kendali”.

“Balik badan Pak”, perintahnya. Air diguyurkan ke punggung dan bagian bawah badanku. Digosoknya punggung, pantat, lalu paha dan kaki sisi belakang. Bonusnya, kembali menggosok penis dan bola-bolaku dan meremasnya. “Duh..ni anak. Bikin senewen..sengaja membuat panas“. Kembali air mengguyur tubuh belakangku, sebanyak 3x. Dibalikkan badanku lalu mengguyur senjataku, digosok-gosoknya hingga sedikit memerah. Jantungku makin berdebar.
“Sudah selesai Pak“, kata Tina.
“Makasih ya Tin“. “Emm..kamu mau tak mandiin juga ?“, kepalang basah, kutawarkan permintaan seperti dia tadi.
“Nngg..nggak usah Pak..ngrepoti Bapak“.
“Ya nggaklah..jadi imbang kan“. Langsung kuambil segayung air lalu kuguyur ke tubuh depannya. Ia hanya menatapku.

Kuambil lagi segayung. Lalu sabun yang tadi tergeletak di pinggir bak mandi kuambil dan aku basahi. Kugosok leher, pundak, dan kedua tangannya. Kubasahi sabun lagi dan kugosokkan ke dada, kedua susu dan pentilnya, serta perut. Kutatap matanya saat kugosok kedua gunungnya yang kumainkan sedikit pentil-pentilnya. Tina juga menatapku. Matanya mulai sedikit sayu. 1 menit-an kumainkan pentil–pentilnya, lalu sedikit kuremas susu kirinya. sexy

Bibirnya mendesah dan “ohh..hhmm“. Kubasahi lagi sabun, dan kugosokkan ke pinggang, paha dan kedua kakinya. Vagina luar hanya kusentuh sedikit dengan sabun, takut perih dan iritasi nanti. Itupun sudah cukup membuat matanya makin meredup. Air segayung lalu kuguyurkan ke tubuhnya 2-3x. Kugosok dan kuremas sedikit keras dua gunungnya. Sedikit berguncang. Dua tangan Tina memegang pinggir bak mandi, mulai erat. Kumainkan lagi pentil-pentilnya.

Sex Sama Pembantu Adikku yang Hot Di Kamar Mandi – Aku merundukkan badan dan kukecup pucuk-pucuk bunganya bergantian. Tak perlu lagi ijin darinya. Tangan kiriku mengusap-usap lembut luar vaginanya. “Ouuh Paakk..“, Tina mulai mendesah. Kukecup bibirnya lembut, “nanti dilanjut lagi“. Matanya seakan bernada protes, tapi Tina diam saja.

Kubalikkan tubuhnya, lalu kuguyur punggungnya sekarang. Sabun kugosokkan ke punggung, pinggang, pantat. Sabun kubasahi lagi lalu kugosokkan ke paha dan kaki bagian belakang. Aku menyusuri tubuh depannya lagi dari pinggang belakangnya. Tina sedikit menggeliat geli. Kutangkupkan dua tanganku di dua susunya. Aku senang bermain-main di susu yang bagus atau masih ok.

Seluruh belakang lehernya aku cium dan kecup, begitu juga dua kupingnya dan kubisikkan ”kamu diam saja ya..cup”. ”Geli Paakk..”, Tina mendesah lagi. Dua pucuk bunganya makin mengencang dan keras. Aku menyentil-nyentil, kuputar-putar seperti mencari gelombang radio. Dua tangan Tina mencengkeram paha depanku. ”Aahh..hmmppff”, erangnya. Tangan kananku mengambil segayung air, kuguyur ke tubuh depannya. Kali ini kuusap-usap vagina luarnya dengan tangan kanan, sedang yang kiri tetap di susu kanan Tina.

Pahaku makin dicengkeramnya. Kepalanya menggeleng ke kiri dan kanan seiring kecupan dan ciumanku di belakang leher dan daun-daun telinganya. Sesekali aku menyentuh bibir dalamnya. Terasa telah menghangat dan sedikit basah. ”Ppaakkk..oohhh”. Tubuhnya mulai menggeliat-geliat. Jari tengah kanan kumasukkan sedikit dan kusentuhkan pada dinding atas vaginanya, sedang jempol kananku kutekan-tekankan di lubang kencingnya. sexy

”Aauugghhh Ppaakkk..eemmmppfff”. Kuku-kuku jemari Tina terasa menggores dua paha depanku. ”Kenapa Tina..hmm..kamu sendiri yang memulai kan”, bisikku. Tangan kiriku meraih kepalanya dan kupalingkan ke kanan, dan kutahan lalu kucium dengan nada 2 kecup 1 masukkan lidah. Tina terkejut, matanya sedikit membesar tapi kemudian ia menikmatinya. Ganti tangan kananku melakukan hal yang sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *