Sex Cerita Dewasa Perasaan Yang Sangat Mendalam

Dewasa Perasaan Yang Sangat Mendalam – Kejadian ini sudah berlalu dan hari itu terjadikisah yang sangat enak ini dan seketika ia berbicara, “Kita mau kemana Mas?” Tanyaku, saat Mas Anton membelokan mobilnya kekanan, bukan kekiri kearah rumahku.

“Kita makan bentar ya! Sekalian ada yang ingin Mas omongin sama kamu.”

“Penting ya Mas?”

Dia menoleh kearahku. “Bangeet!” Jawabnya tersenyum. Sex 

Tak lama kemudian kami tiba di sebuah rumah makan terapung. Mas Anton segera memakirkan mobilnya, lalu ia mengajakku nemilih tempat yang agak mojok, menghadap langsung kedanau.

Tak lama pelayan menghampiri kami, Mas Anton segera memesan bebek bakar beserta dua jus mangga.

“Emang Mas mau ngomong apa si?” Tanyaku bingung.

“Mas bingung mau mulai dari mana.”

“Tumben, Mas grogi ya?” Godaku, dia tertawa renyah lalu menggenggam erat tanganku.

“Gimana gak gerogi kalu di dekat Mas ada bidadari secantik kamu.” Uh… dia lagi-lagi ngegombalin aku, tapi aku menyukainya.

“Berani?” Kuremas jemarinya dengan kuat. “Aku aduhin sama Mas Hasan loh!” Ancamku, tentu saja aku bercanda, aku tidak akan mengadukan perbuatannya, mau senakal apapun dirinya.

“Emang kamu tega?” Balasnya.

Aku tersenyum, lalu ketika aku hendak kembali menyampaikan argumenku, pelayan datang mengantarkan pesanan kami berdua. Sex 

Alhasil kami menghentikan obrolan kami, dan segera melahap habis makanan yang ada di hadapan kami, sesekali aku mencuri pandang kearah Mas Anton, dia sangat berbeda dengan Suamiku yang lebih pendiam dan sangat baik. Kalau Mas itu Anton ini tipe cowok yang suka ngenggombal dan sangat nakal.

Kurang lebih setanga jam kemudian kami telah menyelsaikan makan malam kami, tapi kami tak langsung beranjak pergi.

Kami menghabiskan malam dengan mengobrol ringan, sesekali aku tertawa dan meringis ketika ia mulai kumat dan suka menggombaliku seperti biasanya. Tapi, ya… seperti yang kukatakan sebelumnya aku suka saat ia menggombaliku, rasanya gimana gitu…

“Eh tadi katanya mau ngomong, emang kamu mau ngomong apa?” Tanyaku teringat dengan perkatannya sebelumnya.

“Aku bingung mau mulai dsri mana.”

“Udah santai aja, emang kamu mau ngomongin soal apaan ni?”

“Kitakan udah lama kenal, dan lagi kita juga sudah punya pasangan masing-masing….” Dia diam sejenak, sambil menatap mataku.

Entah kenapa perasaanku jadi tak tenang. “Terus…!” Kataku tak sabar.

“Menurut kamu salah gak, kalau aku jatuh cinta sama kamu. Ya… aku tau ini gila, tapi aku serius.” Dia semakin erat menggenggam tanganku.

“Maaf Mas, aku gak ngerti.” Kataku getir.

“Maafin Mas, kalau ucapan Mas ini membuat kamu merasa tidak nyaman, Mas hanya ingin jujur dengan perasaan Mas saat ini, semoga kamu mau mengerti dan tidak membenci Mas.”

“Aku bingung harus jawab apa Mas, kurasa Mas juga tau aku sudah bersuami, dan Mas juga sudah punya Istri, rasanya kita tidak mungkin bersatu.”

“Mas tidak meminta kamu untuk menceraikan Suami kamu Ina. Mas hanya ingin kamu tau, kalau Mas sangat menyayangimu, dan berharap Mas bisa menjadi kekasihmu, walaupun itu hanya sebatas sebagai kekasih gelapmu. Mas tidak memita lebih.”

“Aku belum bisa jawab Mas.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *