Pengakuan Pemain Film Porno Gaji Kecil hingga Pelecehan Seksual dari Sutradara

Kronologi Awal

Penggerebekan rumah produksi film porno di kawasan Jakarta Selatan masih menjadi perbincangan sampai sekarang, bukan hanya tentang penangkapan pelaku yang terlibat tapi siapa yang menjadi dalang dibalik jalannya bisnis pornografi tersebut.

Tempat pembuatan film porno ini di rumah berlantai 2 biasa, tidak ada mencolok dari bangunannya saksi mata dari warga sekitar ada yang mengatakan bahwa sering melihat perempuan-perempuan seksi keluar masuk, dari rumah tersebut.

Polisi menemukan bukti-bukti jelas adanya konten-konten pornografi atau asussila Tim Direktorat Krimsus Polda Metro Jaya, menggerebek salah satu rumah produksi film porno di Pasar Minggu.

Di sana ditemukan alat-alat produksi yakni komputer yang berisi ratusan file video porno, selain itu Polisi juga menangkap sejumlah orang yang ada di lokasi saat itu dimana mereka diduga terlibat dalam bisnis ilegal tersebut.

Mengutip dari Liputan 6 dalam artikel berjudul, ‘Kronologi Terbongkarnya Rumah Produksi Film Porno di Jaksel’ bisnis film porno ini melibatkan beberapa Artis, Selebgram, dan Foto Model sebagai pemerannya.

Kompol Ardian Satrio Utomo Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, menjelaskan awal mula terbongkarnya bisnis pornografi di Jaksel ini dari hasil kegiatan patroli siber.

Dari situ ditemukan 3 website yang berisi dan menyebarkan konten-konten pornografi berupa video, kemudian pada Senin (31/7/2023), polisi menangkap 2 orang berinisial I selaku Sutradara dan JAAS selaku Kameramen.

Keduanya ditangkap di kawasan Pasar Minggu Jakarta Selatan Kompol Ardian mengatakan “Jadi awal mulanya kita mengamankan saudara I dan saudara JAAS, yang mana saudara I merupakan Sutradara dan pemilik dari rumah produksi tersebut, dan saudara JAAS selaku Kameraman,” Selasa (12/9/2023).

Lokasi

Polisi kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut sampai ditemukanlah 3 lokasi dari rumah produksi film porno ini, lokasi pertama adalah Studio K-K-B di kawasan Srengseng Sawah Jagakarsa, kedua Karya Bintang Studio di kawasan yang sama, dan ketiga studio di Jati Padang Pasar Minggu.

Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak Direktur Krimsus Polda Metro Jaya menjelaskan manajemen rumah produksi film porno ini, memiliki 3 website sebagai tempat mereka mengunggah video-video buatannya.

Studio ketiga yang berlokasi di Jati Padang Pasar Minggu adalah sebuah rumah berlantai 2 biasa, sekilas tidak ada yang mencurigakan dari bangunan berwarna abu-abu dan putih itu.

Rumah ini dikontrak oleh pihak prdusen film porno sebagai tempat tinggal, pemiliknya bernama  Muhamad Kharisma seorang pria paruh baya dan ia mengaku kaget ketika mendengar berita bahwa rumah kontrakannya digrebek oleh polisi, karena disalahgunakan sebagai tempat memproduksi film porno.

Pelaku kunci saat ini adalah Irwansyah yang berperan sebagai Sutradara di 3 rumah produksi film terebut, dia adalah seseorang yang sudah cukup lama bekerja di industri film Indonesia.

Farah Nabilla Jurnalis Suara.com menjelaskan bahwa Irwansyah telah berkarir di dunia hiburan sejak tahu 2012, sebagai Sutradara sekaligus Produser film.

Dia juga mendirikan Rumah Produksi (PH) yang diberi nama Kelas Bintang kemudian pada 2013, rumah produksinya itu berhasil merilis 2 film berjudul ‘Autis’ dan Mutiara Dalam Cangkang’, namun sayangnya kedua film itu gagal lolos seleksi untuk ditayangkan di bioskop.

Sang Sutradara

Sejak tahun 2022 Irwansyah Sang Sutradara sekaligus Produser sudah memproduksi 120 episode film porno, hasil karyanya itu kemudian diupload ke website berlangganan bernama ‘Kelas Bintang’ untuk menghasilkan uang.

Dari hasil pemerikasaan rumah produksi milik Irwasnyah ini telah meraup keuntungan sebesar 500 juta Rupiah, modus yang dilakukan sangat sederhana sehingga mudah dilacak.

Produksi konten pornografi ini juga melibatkan sejumlah Artis dan Selebgram mirisnya adalah mereka mengaku dibayar murah, untuk beradegan seks dalam film-film karya Irwansyah.

Setelah Polisi menggerebek ketiga studio tempat syuting film porno pada (31/7/2023) sejumlah pemeran filmnya, kemudian dipanggil oleh Direktorat Krimsus Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan.

Total ada 16 orang pemain film yang dipanggil Polisi 12 diantaranya hadir memenuhi panggilan, beberapa diantara mereka merupakan Selebgram seperti Siskaeee, Caca Novita, dan Virly Virginia.

Mengutip dari Grid.id dalam artikel berjudul ‘Virly Virginia Ngaku Disuruh Pegang Kemaluan Irwansyah Saat Jeda Syuting, Banyak Pemeran Lain yang Dilecehkan sang Sutradara’.

Virly salah satu pemeran mengaku selama proses syuting ia kerap mendapat pelecehan seksual dari sang Sutradara, dia mengaku bahwa pernah diminta untuk memegang kemaluan Sutradara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *