Pendidikan seksualitas yang komprehensif dan inklusif berhubungan erat dengan hak-hak sosial, terutama dalam konteks pencegahan diskriminasi dan perlindungan individu terhadap kekerasan berbasis gender. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang keberagaman seksual dan gender, serta memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang setara terhadap pendidikan seksual yang akurat dan sesuai dengan nilai-nilai hak asasi manusia. Hal ini juga mencakup edukasi tentang hubungan sehat, konsen, dan pentingnya menghormati privasi serta batas-batas pribadi.
Pendidikan seksualitas yang baik juga membantu mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan individu untuk membuat keputusan yang sadar dan sehat tentang tubuh, kesehatan, dan hubungan mereka. Dengan memasukkan aspek-aspek ini dalam kurikulum pendidikan, masyarakat dapat mengurangi stigma, meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi, serta mendukung kesejahteraan sosial yang lebih luas.