Mamaku Germo Sex Dan Memekku Di Kobel PART 3

Sedikit aku pejamkan mata, rasa takut dan penasaran, menyelimutiku. Ku lihat kembali ternyata mereka sudah keadaan bugil. Ku lihat ibu sedang asik memainkan selangkangan om-om itu. Si om hanya meringis terdengar desahannya.

“Ahhh…eehmm.. enak sayaang aahh aku suka aahh uuuhhh..” desah om-om itu. Sex 

“Ayoo.. mas buruan keluarin… uuhuhuhu..” Terdengar desahan ibuku yang merintih nikmat.

Aku perhatikan dengan penuh penasaran, aku kaget ketika si om-om itu membalikan tubuhnya dengan kaki kanannya yang di angkat ke sisi tempat tidur, dan menyamping. putri77.org Kini aku melihat jelas apa yang di lakukan ibuku. Ternyata sedari tadi Ibuku sedang memainkan penis om-om itu dengan mulutnya. Aku merasa jijik melihatnya, namun rasa penasaranku semakin memberanikan diriku untuk mengintipnya. Terlihat ibu sangat menikmati Penis om-om itu, terlihat besar dan memanjang.

Dengan lidah nya ibuku menjilati setiap sisi batang penis om-om itu. Om-om itu hanya mendangak keatas, dan terkadang tersenyum puas memandang wajah ibuku yang sedang bernafsu menikmati batang penis om-om itu. Di masukan dalam-dalam, di jilati kepala penis itu.

“Mmm…. enak mas..mm.. besar banget si mas..mmm.. pakai obat yaah..” Desah ibu ku terdengar sayup-sayup.”.

Si om-om itu hanya tersenyum mendengar gumamam ibuku.

“Suka yah sayaang.. suka kan yang gede-gede..hehehe.” Ledek om-om itu dengan senyum puas.

Om-om itu bergerak kembali kehadapan ibuku. dan memaksa ibuku bertelentang. Dengan posisi berdiri om-om itu mentelentangkan ibuku. Ibuku menuruti apa yang di minta om-om itu. filmbokepjepang.sex Dengan posisi kaki di angkat ke atas, Ibuku mengangkangkan ke dua pahanya yang terlihat besar dan putih. Terangkat setinggi-tingginya membuat Vagina ibuku begitu nyata terlihat tebal, tembem dan di tumbuhi bulu-bulu yang lebat di sekeliling vaginanya. Om-om itu pun segera berjongkok di sisi di mana ibu ku sedang mengangkangkan kedua pahanya.

“Mmm… sayang besar banget memek kamu.. uh.. mmm.. aku jilatin yah.” Kata om-om itu.

Sssst… Om-om itu mulai memainkan lidahnya. Dengan rasa rakus Vagina ibuku di santapnya, di gigit lelentit yang sedari tadi sudah membesar dan memerah.

“Mm.. iyaah… ahh.. geliii…” Rintih ibu ku sambil bergelenjang nikmat dan gerakan yang tidak teratur dan nafas tersengal-sengal, membuat ibuku mengayun-ngayunkan kakinya ke atas.

Seperti mengayuh sepeda.

“Ahhh,,, mas uhh…oyo mas …uuhh ..ssst..ehmmm…isep terus mas uuhhh…” Ibu ku makin bergelinjang nikmat. Sex 

Merasa nikmat yang sangat luar biasa yang di lakukan om-om itu di vagina ibuku, membuat ibu bergelinjang dan menaikan bokongnya berulang-ulang, sehingga membuat om-om itu sulit untuk menjilati. Si om-om itu tidak kehabisan akal, di dekapnya kedua kaki ibuku dengan kedua tangan nya, sehingga membuat ibuku tidak lagi bergelinjang.

“Maaass….eeenakk…ahh… geli maass… ssst..” Ibu mendesah dengan muka menoleh kearah om-om itu. Tangan nya memegang kepala om-om itu yang berambut cepak.

Om-om itu asik menjilati vagina ibuku yang terlihat tembem, dan penuh dengan bulu-bulu yang menghiasi di sisi-sisi vaginannya dengan sangat indahnya dan teratur rapi.

Karna ibu ku memang suka merawat tubuhnya, apalagi vaginanya yang selalu di jaga kebersihannya. Dengan rakusnya om-om itu menjilati vagina ibuku, dan membuat ibuku bergelinjang nikmat dengan desahan dan nafas yang tersengal-sengal yang membuat suasana menjadi mencekam.

“Aaahh…eeennaak ..mas uh.. ayo mas isep terus uh.. aah..” Desah ibuku. “Mmm…ssssst….” Om-om itu pun berdesah sambil menghirup air yang keluar dari vagina ibuku.

“Ahh…slursuslp…ssst ..mmm,,oh..” Dengan bangganya om-om itu bisa membuat ibuku puas dengan mainan lidahnya di kelentit ibuku yang terlihat membesar dan memerah. Terasa seperti mementil, lidah om-om itu mengulum-ngulum kelentit ibuku.

Tak puas dengan permainan lidahnya di liang vagina ibuku, om-om itu mulai mengocok-ngocok penisnya dengan tangannya sendiri. Rupanya si Om sedang membangkitkan penisnya kembali.

“Cepat.. memebesar doong..Cepet keluarin.. aku takut mas.. suami ku menunggu ..ahh” Teriak ibuku. Rupanya ibuku tersadar bahwa ia sedang di tunggu ayah tiriku di warung, di mana para wanita anak buah ibuku menjajahkan kenikmatan sesaat.

Mendengar ibu sedang di tunggu ayah, aku jadi takut kalau ayah tiri datang menjemput ibuku. Dan ternyata ada laki-laki yang menggauli ibuku. “Ah biar lah toh sudah terbiasa mungkin.” Bathinku.

Setelah kupandang lagi. Ternyata ibuku sudah bergumul dengan om-om itu.

Terlihat dengan posisi ke dua kaki ib ku berada di pundak om-om itu. dan si om posisi berdiri dan berpegangan dengan kedua tangannya ke kasur. Pantatnya yang terlihat besar membuat aku ikut merangsang memperhatikan bokong om-om itu.

‘cpluk, cpluk, cpluk,’ Terdengar suara dari sentuhan kulit ibuku dan om-om itu.

“Ahh…enaaak…mam…ah.. uh uh uh..” Om itu dengan cepatnya menghujamkan penis nya ke vagina ibuku.

“Eeeeh…aaahh…pelan-pelan mas.. ah.. uuh..aaah..” Sangat berdesir aku mendengarnya.

Desahan mereka membuat aku gak bisa diam melihatnya. Tampa kusadari aku pun terbawa nikmat seiring gerakan dan desahan mereka. “Eeegghht… aku merabah sedikit celana dalam ku yang ku kenakan. Tak sadar aku pun merabah vaginaku..

”Ohh…mmm.” Ternyata vaginaku ikut basah. “Ahhh…eeeemm…” Ku rasakan denyut di dinding vaginaku dan tersa gatel.

“eeehss..” Aku terus berdesah, meracau sendiri.

Tiba-tiba sms berbunyi.. triliiing..Ku baca sms itu ternyata dari cowokku. Aku pun teringat kalau Rian yang berniat mau main kerumahku.

“Aku di depan rumah nih.” Tulis sms nya.

“Oh yah masuk aja kerumah.” Balas ku.

Suara motor terdengar, ia pun memakirkan motornya di sebelah motor om-om itu.

“Ini motor siapa say.” Tanya Rian.

“Motor tamu Ibu ku.” Jawabku.

“Ohh.. ada tamu yah. gak mengganggu say..” Rian kembali berujar.

Rupanya masih ada ragu di hati Rian untuk berkenalan dengan Ibuku ku.

“Gak apa-apa ko ayo masuuk..”Ajak ku, dan segera menarik tangan Rian ke ruang teras depan rumah.

Rian pun duduk di bangku yang khusus untuk tamu yang mau bersantai di ruang teras rumah.

Aku pun duduk sebelumnya aku mengambilkan minuman untuknya. “Di minum sayang….” Tawar ku.

Aku pun segera mengambilkan minuman untuk Rian. Ketika langkah ku mau menuju dapur untuk mengambilkan minuman untuk Rian. Terbesit di hatiku ingin mengintip sekali lagi apa yang di lakukan ibu ku terhadap om-om itu. “Ahhh.. ..” Kucoba untuk membuang rasa penasaranku. Aku pun menuju ruang dapur. Namun desahan ibu ku membuat aku semakin penasaran untuk melihatnya lagi.

“Ah .. ah .. ah… eeehhgt… ssst..” Terdengar desahan ibuku yang semakin menggila dan aku mendengarnya.

Untuk menghilangkan rasa penasaranku ku coba untuk mengintip kembali.

“Enak..mas..aaahh..enaaakkk”

Disusul teriak om-om itu dengan nafsunya menghujamkan vagina ibuku dengan posisi Doggy Style. “Uhh.. aahh..” Kulihat ibu posisi menungging dan dengan leluasa-nya om-om itu mengocok-ngocok penis nya maju mundur dengan cepat ‘plok plok plok..

“aahhhh..uuh..gilaa..aaght..ehm.. masih enak memekmu mam..eeh..”om-om meracau.

“Setan lo mas..eehh.. dah tua-tua juga masih doyan meemeekk bini .. orang uuhh..ahhh..” Hardik nikmat terdengar dari rintihan nikmat ibuku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *