Mamaku Germo Sex Dan Memekku Di Kobel PART 2

mengerti apa yang ibu maksud..

Terlihat seseorang lelaki yang ibu maksud. Dengan menggunakan motor gede, berjaket hitam, dan berperawakan cukup tegap, memakir motor di depan rumah ku. Rupanya teman pria ibuku.

“Permisi dee.. ibu ada.?” Sapanya. Sex 

“Ada pak.. tunggu yah.. ibu ada yang nyariin..” Teriak ku dan segera kedalam menghampiri ibu yang masih berada di kamar.

Ibu pun keluar. Rupanya ibu belum selesai berdandan.

“Silahkan masuk mas.. mmm.. aku belum selesai dandannya mas.” Kata ibu ku dengan manja.

“Ok aku tunggu yah.. cepetan dandannya.. ” Kata pria itu sambil duduk di sofa.

Setelah berapa lama ibu tidak kunjung keluar dari kamarnya, ternyata membuat lelaki itu gelisah menunggu. Sebentar berdiri sebentar duduk. Melihat tingkah laku Pria itu, aku pun jadi risih melihatnya. Akhirnya aku memutus untuk keluar, dan menunggu Rian yang mau datang menemuiku.

Selang berapa lama aku mencoba untuk kembali kedalam. Aku terkejut ternyata pria itu tidak ada di dalam, aku cari kesetiap pojokan ruangan. “Mmm.. kemana om-om tadi ,” Bathinku.

Terlihat daun pintu Ibu ku terbuka, aku penasaran, ‘Apakah om-om tadi ada di kamar Ibu ku.’

Dugaan ku benar, ternyata om-om itu sudah ada di dalam kamar Ibuku. Namun aku gak berani mengintipnya, aku hanya mendengarkan suara dari balik daun pintu mamahku.

“Mas jangan sekarang kita kan mau pergi.. nanti terlambat looh.. eehh” Sekilas aku mendengar ibuku berbicara dengan om-om itu.

“Sebentar aja .. nanti dah selesai baru kita berangkat..” Kata om-om itu dengan manja.

“Ya udah tapi ingat yah, sebentar saja… buru-buru kamu keluarin… awas loo mas, takut suami ku menunggu.” Terdengar ibuku berucap manja.

“Tenang aja maam.. aku tau cuma sekali aja selagi suami kamu disana! kapan lagi aku bisa menikmati memek Mamih..” Ucap om-om itu yang memilukan telinga ku.

Rasa penasaran terlintas di hatiku, untuk melihat apa yang di lakukan om-om itu di kamar Ibu ku.

Rasa untuk mengintip akhirnya aku lakukan. Rasa jantung ini berdebar kencang, saat-saat aku membuka daun pintu itu, secara perlahan-lahan.

“Astaga… aku melihat Ibuku di cumbu dan di cium dengan rakusnya oleh om-om itu. Sudah dalam keadaan bertelanjang tidak sehelai benang pun yang menempel di tubuhnya.  artikelbokep.com Sambil duduk di samping tempat tidur. Dan aku melihat om-om itu berdiri di hadapan Ibuku, entah apa yang di lakukan Ibuku. Ibuku berhadapan deket sekali dengan selangkangan om-om itu. Aku kurang jelas melihatnya, karena pantat om-om itu menghalagi muka Ibuku. Aku penasaran apa yang di lakukan Ibu.

Tak berapa lama, om-om itu membuka celana jiens nya, aku lihat bokong nya yang kekar walaupun hitam. Dengan terhalang bokong om-om itu, aku kurang tau apa yang di lakukan ibuku, terlihat ibuku sedang memainkan penis om-om itu.

Aahh.. makin penasaran aku dengan mereka, apa yang mereka perbuat dengan begitu, maklum aku belum pernah mengetahui apa yang mereka perbuat.

Sedikit aku pejamkan mata, rasa takut dan penasaran, menyelimutiku. Ku lihat kembali ternyata mereka sudah keadaan bugil. Ku lihat ibu sedang asik memainkan selangkangan om-om itu. Si om hanya meringis terdengar desahannya.

“Ahhh…eehmm.. enak sayaang aahh aku suka aahh uuuhhh..” desah om-om itu.

“Ayoo.. mas buruan keluarin… uuhuhuhu..” Terdengar desahan ibuku yang merintih nikmat. Sex 

Aku perhatikan dengan penuh penasaran, aku kaget ketika si om-om itu membalikan tubuhnya dengan kaki kanannya yang di angkat ke sisi tempat tidur, dan menyamping. putri77.org Kini aku melihat jelas apa yang di lakukan ibuku. Ternyata sedari tadi Ibuku sedang memainkan penis om-om itu dengan mulutnya. Aku merasa jijik melihatnya, namun rasa penasaranku semakin memberanikan diriku untuk mengintipnya. Terlihat ibu sangat menikmati Penis om-om itu, terlihat besar dan memanjang.

Dengan lidah nya ibuku menjilati setiap sisi batang penis om-om itu. Om-om itu hanya mendangak keatas, dan terkadang tersenyum puas memandang wajah ibuku yang sedang bernafsu menikmati batang penis om-om itu. Di masukan dalam-dalam, di jilati kepala penis itu.

“Mmm…. enak mas..mm.. besar banget si mas..mmm.. pakai obat yaah..” Desah ibu ku terdengar sayup-sayup.”.

Si om-om itu hanya tersenyum mendengar gumamam ibuku.

“Suka yah sayaang.. suka kan yang gede-gede..hehehe.” Ledek om-om itu dengan senyum puas.

Om-om itu bergerak kembali kehadapan ibuku. dan memaksa ibuku bertelentang. Dengan posisi berdiri om-om itu mentelentangkan ibuku. Ibuku menuruti apa yang di minta om-om itu. filmbokepjepang.sex Dengan posisi kaki di angkat ke atas, Ibuku mengangkangkan ke dua pahanya yang terlihat besar dan putih. Terangkat setinggi-tingginya membuat Vagina ibuku begitu nyata terlihat tebal, tembem dan di tumbuhi bulu-bulu yang lebat di sekeliling vaginanya. Om-om itu pun segera berjongkok di sisi di mana ibu ku sedang mengangkangkan kedua pahanya.

“Mmm… sayang besar banget memek kamu.. uh.. mmm.. aku jilatin yah.” Kata om-om itu.

Sssst… Om-om itu mulai memainkan lidahnya. Dengan rasa rakus Vagina ibuku di santapnya, di gigit lelentit yang sedari tadi sudah membesar dan memerah.

“Mm.. iyaah… ahh.. geliii…” Rintih ibu ku sambil bergelenjang nikmat dan gerakan yang tidak teratur dan nafas tersengal-sengal, membuat ibuku mengayun-ngayunkan kakinya ke atas.

Seperti mengayuh sepeda.

“Ahhh,,, mas uhh…oyo mas …uuhh ..ssst..ehmmm…isep terus mas uuhhh…” Ibu ku makin bergelinjang nikmat.

Merasa nikmat yang sangat luar biasa yang di lakukan om-om itu di vagina ibuku, membuat ibu bergelinjang dan menaikan bokongnya berulang-ulang, sehingga membuat om-om itu sulit untuk menjilati. Si om-om itu tidak kehabisan akal, di dekapnya kedua kaki ibuku dengan kedua tangan nya, sehingga membuat ibuku tidak lagi bergelinjang.

“Maaass….eeenakk…ahh… geli maass… ssst..” Ibu mendesah dengan muka menoleh kearah om-om itu. Tangan nya memegang kepala om-om itu yang berambut cepak.

Om-om itu asik menjilati vagina ibuku yang terlihat tembem, dan penuh dengan bulu-bulu yang menghiasi di sisi-sisi vaginannya dengan sangat indahnya dan teratur rapi.

Karna ibu ku memang suka merawat tubuhnya, apalagi vaginanya yang selalu di jaga kebersihannya. Dengan rakusnya om-om itu menjilati vagina ibuku, dan membuat ibuku bergelinjang nikmat dengan desahan dan nafas yang tersengal-sengal yang membuat suasana menjadi mencekam.

“Aaahh…eeennaak ..mas uh.. ayo mas isep terus uh.. aah..” Desah ibuku. “Mmm…ssssst….” Om-om itu pun berdesah sambil menghirup air yang keluar dari vagina ibuku.

“Ahh…slursuslp…ssst ..mmm,,oh..” Dengan bangganya om-om itu bisa membuat ibuku puas dengan mainan lidahnya di kelentit ibuku yang terlihat membesar dan memerah. Terasa seperti mementil, lidah om-om itu mengulum-ngulum kelentit ibuku.

Tak puas dengan permainan lidahnya di liang vagina ibuku, om-om itu mulai mengocok-ngocok penisnya dengan tangannya sendiri. Rupanya si Om sedang membangkitkan penisnya kembali.

“Cepat.. memebesar doong..Cepet keluarin.. aku takut mas.. suami ku menunggu ..ahh” Teriak ibuku. Rupanya ibuku tersadar bahwa ia sedang di tunggu ayah tiriku di warung, di mana para wanita anak buah ibuku menjajahkan kenikmatan sesaat.

Mendengar ibu sedang di tunggu ayah, aku jadi takut kalau ayah tiri datang menjemput ibuku. Dan ternyata ada laki-laki yang menggauli ibuku. “Ah biar lah toh sudah terbiasa mungkin.” Bathinku.

Setelah kupandang lagi. Ternyata ibuku sudah bergumul dengan om-om itu.

Terlihat dengan posisi ke dua kaki ib ku berada di pundak om-om itu. dan si om posisi berdiri dan berpegangan dengan kedua tangannya ke kasur. Pantatnya yang terlihat besar membuat aku ikut merangsang memperhatikan bokong om-om itu.

‘cpluk, cpluk, cpluk,’ Terdengar suara dari sentuhan kulit ibuku dan om-om itu.

“Ahh…enaaak…mam…ah.. uh uh uh..” Om itu dengan cepatnya menghujamkan penis nya ke vagina ibuku.

“Eeeeh…aaahh…pelan-pelan mas.. ah.. uuh..aaah..” Sangat berdesir aku mendengarnya.

Desahan mereka membuat aku gak bisa diam melihatnya. Tampa kusadari aku pun terbawa nikmat seiring gerakan dan desahan mereka. “Eeegghht… aku merabah sedikit celana dalam ku yang ku kenakan. Tak sadar aku pun merabah vaginaku..

”Ohh…mmm.” Ternyata vaginaku ikut basah. “Ahhh…eeeemm…” Ku rasakan denyut di dinding vaginaku dan tersa gatel.

“eeehss..” Aku terus berdesah, meracau sendiri.

Tiba-tiba sms berbunyi.. triliiing..Ku baca sms itu ternyata dari cowokku. Aku pun teringat kalau Rian yang berniat mau main kerumahku.

“Aku di depan rumah nih.” Tulis sms nya.

“Oh yah masuk aja kerumah.” Balas ku.

Suara motor terdengar, ia pun memakirkan motornya di sebelah motor om-om itu.

“Ini motor siapa say.” Tanya Rian.

“Motor tamu Ibu ku.” Jawabku.

“Ohh.. ada tamu yah. gak mengganggu say..” Rian kembali berujar.

Rupanya masih ada ragu di hati Rian untuk berkenalan dengan Ibuku ku.

“Gak apa-apa ko ayo masuuk..”Ajak ku, dan segera menarik tangan Rian ke ruang teras depan rumah.

Rian pun duduk di bangku yang khusus untuk tamu yang mau bersantai di ruang teras rumah.

Aku pun duduk sebelumnya aku mengambilkan minuman untuknya. “Di minum sayang….” Tawar ku.

Aku pun segera mengambilkan minuman untuk Rian. Ketika langkah ku mau menuju dapur untuk mengambilkan minuman untuk Rian. Terbesit di hatiku ingin mengintip sekali lagi apa yang di lakukan ibu ku terhadap om-om itu. “Ahhh.. ..” Kucoba untuk membuang rasa penasaranku. Aku pun menuju ruang dapur. Namun desahan ibu ku membuat aku semakin penasaran untuk melihatnya lagi.

“Ah .. ah .. ah… eeehhgt… ssst..” Terdengar desahan ibuku yang semakin menggila dan aku mendengarnya.

Untuk menghilangkan rasa penasaranku ku coba untuk mengintip kembali.

“Enak..mas..aaahh..enaaakkk”

Disusul teriak om-om itu dengan nafsunya menghujamkan vagina ibuku dengan posisi Doggy Style. “Uhh.. aahh..” Kulihat ibu posisi menungging dan dengan leluasa-nya om-om itu mengocok-ngocok penis nya maju mundur dengan cepat ‘plok plok plok..

“aahhhh..uuh..gilaa..aaght..ehm.. masih enak memekmu mam..eeh..”om-om meracau.

“Setan lo mas..eehh.. dah tua-tua juga masih doyan meemeekk bini .. orang uuhh..ahhh..” Hardik nikmat terdengar dari rintihan nikmat ibuku.

Om-om itu mencoba memegang rambut ibuku yang panjang terurai. Di jambak dan di kepal rambut ibuku yang terlihat masih tebal. Dengan mengepal rambut ibuku seperti menarik delman om-om itu dengan asiknya mengocok-ngocok vagina ibuku dengan gerakan maju mundur dengan cepat

“Aw aw aw.. kamu nakal mas uuh mau di apakan rambutku.” Kata ibu dengan mata sayu nikmat.

Ibuku hanya pasrah dan menikmati vaginanya “Uuuh..ee..eenaakk aaahh….”.

Merasakan begitu terasa nikmatnya, dan lebih nikmat dari penis ayah tiriku. Mungkin itu yang terukir di hati ibu ku saat sedang merasakan vaginannya di kocok-kocok sama om-om itu

“Ayo… maas.. sayang uuhh enaakk..aahh ” Ibu ku kembali mendesah.

“Ini aaa..eeehh gurih memek kamu sayaaang, aahhh..eenakk.. say…enak memek kamu oohh…” Racau om-om itu.

‘plok plok plok’ Suaranya begitu jelas aku dengar, sentuhan dari kulit mereka.

sleb bleb sleb bleb “Ahh,,, uuhhh.”

“Maass…sssstt gila kamu mas kontolmu giilaaa..uhh..” Lagi-lagi ibu ku meracau nikmat.

“Ahhh..” Dengan gerakan volume yang cepat, terlihat jelas di mataku, penis om-om itu keluar masuk ke vagina ibu ku.

“Ah.. pelan-pelan maaas..” Uh ibu sangat menikmatinya.

“iya sayaaang aku kayanya ma ma mau keluar nih..eeegh..” Terdengar suara om-om itu dengan terbata-bata.

Om-om itu semakin bersemangat mengocok vagina ibuku dengan penisnya yang terlihat batang dan urat-uratnya sudah mengencang.

“Aku siaap maas..menerima peju mu ..aah..” desah ibu ku..”

Om-om itu mengejang otot-ototnya, sepertinya akan keluar sesuatu dari penisnya, yang telah mengacak-ngacak vagina ibuku.

“Aght… aku keluar sayang uuuh..” Tiba-tiba om-om itu naik keatas punggung ibuku, yang masih posisi menungging.

“Eehh mau kemana kamu maas..” Kata ibu ku, sambil membalikan kepalanya keatas. Yang ternyata terlihat penis om-om itu sudah berada di muka ibuku. Dengan di kocok-kocok sendri dengan tanganya si om-om.

Terlihat kepala penis om-om itu sudah memerah dan mengkilap. Dengan di acung-acungkan ke mulut ibu yang sedang mendangak keatas.

“Uhhh ayo sayang kamu nga-nga.” suruh om-om itu.

Mendengar perintah dari om-om itu ibu ku hanya menurut.

“Ahh,,… ” Mulut ibu ku terbuka lebar dan siap menerima apa yang akan datang dari penis om-om itu.

‘Crot crot crot crot’ “aahh uhhh..” Terlihat cairan putih kental keluar dari penis om-om itu. Entah apa namanya air kental itu, aku tak tahu, karna aku belum tahu air putih kental itu.

Aku mendengar ibu menceloteh. “Uwweekk… uuh.. bau tau mas…mmm.. uuh.. kesat sepet… sialan kamu maa..s…” Ucap ibuku dengan mata kosong menatap om-om itu.

“Uhh.. gila ibuku rakus amat sampai di minum air yang menjijikan dari penis om itu.” Bathinku.

Setelah puas dengan cairan yang kental putih itu keluar dari penis om-om itu. Kulihat ibuku sangat menikmati air putih kental itu, yang belumuran di seluruh rongga mulutnya.

“sayang gimana rasanya hehehe..enak yah” Tanya om-om itu kepada ibu ku dengan senyuman bangga.

“Ssst.. sepet mas uuh hehehe.bauuu…” Jawab ibuku manja .”Tapi suka kaan..” Ledek om itu.

Ibu ku hanya mengangguk. Mereka pun berpelukan dan mencium bibir ibuku dengan mesra.

“Ya udah pakai lagi pakaian kamu! Ayo kita berangkat.” Om-om itu pun bergegas memakai celananya.

Ibu ku segera merapikan rambutnya. Dan memakai bajunya kembali seperti semula. Entah apa yang di rasakan di kepala mereka. Mereka pun segera beranjak keluar kamar.

Melihat ibu dan om-om itu mau keluar, aku pun segera menjauh dari pintu. Rupanya aku lupa aku sedang membawakan minuman untuk Rian yang sudah lama menunggu.

“Ma.. maaf yah say..hehehe lama..” Sapaku dengan tersenyum.

“Iya iya..” Rian mengangguk.

Terdengar langkah keluar. Rupanya ibuku yang mempunyai parfum khas yang di pakai jika mau berangkat ke warung remang-remang yang ibu miliki tentu dengan puluhan PSK yang di bimbing oleh ibuku.

“Nak ibu berangkat yah.. ooh.. teryata ada tamu.” Sapa ibu ku sambil bersalaman dengan Rian.

“Kenal kan Rian ini ibuku.” Aku memperkenalkan Rian agar tidak canggung.

‘Ya udah ibu mau berangkat mencari nafkah buat Shinta anak ibu yang manja ini.. kamu jaga rumah baik-baik yah nak.” Kata ibuku sambil membawa tas kecilnya, dan menuju motor om-om itu.

Om-om itu hanya tersenyum melihat aku dan Rian. Dan segera menaiki motornya. Ibuku telah siap sedari tadi menunggu untuk berangkat.

Di dalam kencan pertama Rian kerumahku, membuat aku gugup. Di tambah lagi aku baru saja melihat adegan yang tidak aku mengerti. Adegan yang sangat aku berimajinasi apa yang di lakukan ibu dengan om-om itu.

Rian hanya diam, dia emang sangat pemalu untuk bicara dulu, makanya aku kalau mau ngobrol sama dia harus aku dulu buka pembicaraan, setelah itu baru Rian membuaka pembicaraan.

‘Udah minum jangan di lihatin doaang.” Ucapku untuk memulai obrolan.

“Yang laki-laki tadi ayahmu..” Tanya Rian yang membuat terkejut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *