Cerita Erotis Bantuan Sex Claudia Part 2

Mau ga Claudia bantuin..?” kata Claudia pelan sambil menatapku tajam.

Aku terkejut sekali dengan jawabannya yang seperti itu.. Kutatap matanya.. mencari penegasan pada binarnya.. tak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan.. apa yang baru saja kudengar.. Claudia mendekatiku, lalu ia menarikku mendekat dan sambil berbisik di telingaku.. ia menciumku kemudian. Dengan lembut dan penuh perasaan.. hingga akhirnya akupun membalas ciumannya. Sex 

“Di sofa aja yuk Mas..” Ajak Claudia seraya bergerak dan menarikku.

Claudia langsung duduk di sofa dan membuka kakinya.. aku tak mau langsung melakukannya.. kucium bibirnya.. lalu turun ke leher dan berhenti di kedua bukitnya.. Dengan gemas kuciumi bukit di dadanya.. kombinasi jilatan dan kuluman membuat dia mendesah. Tangan Claudia membimbing tanganku ke arah dadanya.. dan lantas menempatkannya pada bungkahan payudaranya.. seiring itu ia juga membantu tanganku supaya meremas payudaranya sendiri.

Aku lakukan pertama dengan lembut.. lalu semakin kuat dan penuh nafsu. Kemudian.. aku memeluk tubuh Claudia dengan erat. Ciumankupun turun pada leher jenjang Claudia. Desahan lembut keluar dari bibirnya, sementara tanganku membuka kait penahan bra Claudia.. lalu menyingkapkannya.. hingga tanganku dapat bersentuhan langsung dengan lembutnya payudara Claudia. Desahan Claudia berubah menjadi erangan penuh gairah.

“Aaahh.. aahh.. mas.. oohh..” erang Claudia.

Tanpa melepas blouse kerjanya, aku menikmati kelembutan dan keindahan tubuh Claudia. Waktu berlalu.. dan ciumankupun telah berubah pada payudaranya.. erangan dan gelinjang tubuh Claudia semakin keras dan kuat. Ciuman dan jilatanku pada payudara Claudia membuatku mengerang semakin keras. Apalagi ketika jariku menggosok vagina Claudia yang telah basah dan hanya ditutupi oleh celana dalam model thong miliknya yang telah basah kuyup oleh cairan pelumas kenikmatannya.

“Aaah.. aahh.. mass.. aahh.. aahh..” erang Claudia.

Sengaja kutinggalkan beberapa bekas kemerahan di buah dadanya.. Supaya dia berhenti melakukan dengan pacarnya untuk beberapa hari. Pikirku nakal. Hehe. Dia cemberut ketika tahu ada bekas kemerahan di dadanya.. tetapi justru kecemberutannya makin menambah kecantikan wajahnya. Tapi itu ga lama.. setelah beberapa saat Claudia kembali mengerang panjang.. langsung kulumat bibirnya.. mencoba mengurangi keluarnya suara erangan kuat Claudia. Tubuh Claudia menggelinjang hebat sambil memelukku erat-erat. Tubuh kami berhimpitan ketat. Bibirku menyusuri perutnya lalu berhenti di selangkangannya. terasa asin ketika lidahku menyentuh vaginanya.. cairan cintanya.

“Hah.. enak.. banget.. mas.. hah.. hah.. enakk.. banget.. kini giliran hah.. hah.. Claudia..”Tangannya meremas rambutku ketika lidahku menari-nari di bibir vaginanya.. kakinya menjepit kepalaku.. aku makin bergairah mempermainkan vaginanya dengan bibirku. Selang beberapa saat.. Claudia yang telah ‘panas’ menarikku untuk berganti posisi.. ia merebahkanku di sofa.. lantas bergerak pelan mengangkang di atas tubuhku. Berbalik.. kini ia yang duduk di atas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar dan rok span yang tersingkap sampai pinggulnya. Setelah beberapa saat kemudian.. Claudia telah tenang. Ia lepaskan pelukannya padaku.. ia tersenyum manis dan berkata di sela deru nafasnya..

Ia berdiri dan kemudian menarik turun celana dalamku.. dan.. Tuink..! Betapa terkejutnya dia ketika melihat penisku yang sudah sangat tegang berdiri dengan kokohnya, penisku yang berukuran sekitar 15 cm tak begitu panjang.. namun diameternya yang gemuk membuatnya terlihat besar. Claudia memegangnya penuh rasa hati-hati dan nafsu.. setelah terpegang, Claudia mengocoknya perlahan.. membuatku yang sudah sangat terangsang menjadi lebih mudah mencapai puncak gairahku. Aku lantas mengangkat pantatku.. menyodorkan penisku ke mulutnya.. dia menggenggam dan mengocoknya.. memandang ke arahku sejenak sebelum menjilati dan memasukkan penisku ke mulutnya.

Tanpa kesulitan.. segera penisku meluncur keluar-masuk mulut mungil teman wanita adik istriku yang cantik, kembali kurasakan begitu pintar dia memainkan lidahnya. Antara jilatan.. kuluman dan kocokan membuatku mulai melayang tinggi. Eranganku mengeras seiring dengan kocokan Claudia pada penisku. Beberapa saat berselang Claudia mengangkat tubuhnya.. lantas sambil menyingkapkan celana dalam model thong miliknya.. kubantu geraknya dengan menuntunkan penisku tepat berdiri tegak di bawah bibir vaginanya. Dengan bertumpu sebelah tangah di pundakku Claudia menurunkan tubuhnya perlahan..Slebbhh.. “Nghhh..hhh..” Erangnya nikmat.. ketika kepala.. lalu batang penisku membelah lepitan vagina sempit nan membasahnya. Sex 

“Erghhh..hhh..” Geramku tak kalah penuh nikmat.

Saat merasakan sekujur kulit batang penisku dibekap kehangatan.. kerapatan belahan nikmat otot dinding-dinding liang vaginanya. Peniskupun membelah bibir vagina Claudia.. terbenam padat di selorong liang hangat membasah nan menjepit penuh nikmat. Rasa hangat dan basah serta denyutan kuat menyapa penisku.. Oughh.. Sungguh kenikmatan yang sudah lama aku cari dan damba. Dengan satu gerakan penisku melesak terbenam dalam liang vagina Claudia.. Pijatan dan denyutan dinding vagina Claudia kurasa sangat nikmat..

“Erghh.. Mas juga Fennhh..” Eranganku tak kalah nikmatnya.. menerima segala rasa nikmat yang membekap di sekujur kulit batang penisku di lepitan hangat membasah vaginanya itu.“Aaahh.. mas.. aahh.. enakk.. bangett.. aahhh..” Rintihnya nikmat mengiringi gerusan batang penisku di liang vaginanya..

Setelah beberapa saat berdiam diri beradaptasi.. Claudia lalu bergoyang dengan lembut maju-mundur.. memutar dan naik-turun.. Sementara itu penisku bagaikan dipelintir.. dipijat.. diremas-remas lembut oleh dinding vagina Claudia.. membuat hanya tak sampai 2 menit aku harus mengerang panjang.

“Aaahh.. aahh.. Claudia.. Claudia.. aahh.. aku.. mauu.. k-keluarr.. aahh.. aahh..” erangku.

“Aaahh.. aahh.. keluarrinn.. keluariinn.. mas.. aahh.. aahh.. enakkk.. bangett..”

Claudiapun semakin memainkan tekniknya hingga memaksaku mengerang panjang.. sambil memeluk tubuh Claudia penisku berkedut kuat.. memuntah sperma berkali-kali dalam liang vagina Claudia. Di atas selangkanganku Claudia semakin liar mengggoyang.. mengaduk-aduk batang penisku di liang nikmat vaginanya. Sementara pijatan dan remasan dinding vagina Claudia semakin liar pula memberikan rasa nikmat yang tiada tara. Rasa nikmat yang tiada tara itu kembali menguasaiku saat.. setelah selesai mencapai puncaknya Claudia tak berhenti.. malah semakin liar bergoyang menggerus batang penisku yang terbenam di liang vaginanya.

Tiba-tiba Claudia memelukku erat disertai dengan gelinjang dan kejangan liar tubuhnya.. bibirnya dengan nafas terengah mencari-cari bibirku.. kusergap.. hingga kamipun berciuman panas. Sementara di bawah.. Claudia semakin kuat menekankan pinggulnya mendesak-desakkan vaginanya pada batang penisku yang dibekap megap-megap digerus keliatan liang vagina.. hingga penisku terbenam seluruhnya.. setandasnya.. Arrgghh.. Betapa rasa nikmat itu memang amat sangat memabukkan.. Kami berpelukan beberapa saat sampai semua itu mereda.. dan Claudia yang pertama melepaskan pelukannya dan sambil memegang wajahku, ia berkata..

“Mas.. hah.. hah.. enak banget. Makasih mas, enak banget rasanya.. hah.. hah..”

“Iya, aku juga enak. Makasih Claudia, enak banget. Mas puas banget..”

“Hihihihi.. Mas Afbian nakal juga ya..”

Kata Claudia yang berdiri, lalu membetulkan kembali celana dalamnya.. dan kemudian ia bersimpuh di hadapanku. Ia pegang penisku yang masih tegang itu dan mengelusnya.. lalu menjilatinya dari buah pelirku sampai dengan kepala penisku.

“ga papa mas, kalo mas keluar lagi juga ga papa kok.. ”Kata Claudia yang kemudian mengulum penisku.“Ahh.. enak Claudia, enak.. ahh.. Maaf ya tadi aku keluar duluan..?” erangku kembali diserang nikmat.

Ia menjepitnya dengan bibir tipisnya dan menaik-turunkan kepalanya.. sementara itu lidahnya menjilati kepala penisku.. Claudia juga melakukan isapan lembut pada penisku. Perpaduan dari semua itu sangat memberikan kenikmatan padaku. Claudia melepaskan kulumannya.. lantas kembali mengocok penisku dengan lembut.. mengulumnya kembali.. membuatku mengerang-erang keenakan. Claudia melakukan itu berulangkali.. sampai penisku kembali menegang dan mengeras.. Puas dengan permainan oralnya kutuntun untuk kemudian merebahkannya ke sofa.

Aku lalu setengah berjongkok di depannya.. tangannya meraih batang penisku yang telah mengacung lagi.. lalu menyapukan ujung penisku ke belahan vaginanya.. Dia menatapku dengan pandangan penuh gairah.. aku jadi agak malu memandangnya.. namun nafsu ternyata masih lebih berkuasa. Claudia sedikit beringsut mengangkat pinggulnya.. lantas sambil menyingkapkan celana dalam model thong miliknya ia tuntun penisku yang telah kembali menegang itu tepat di bawah lepitan bibir vaginanya.. lagi..! Slebbhh.. Dengan sekali dorong melesaklah lagi penisku kembali ke vaginanya.. Dan ahh.. ia masih tetap menatapku ketika aku mulai mengocoknya.

Clebb.. clebb.. crebb.. clebb.. crekk..crekk.. clebb..

Kakinya lantas bergerak menjepit pinggangku.. kutarik dia dalam pelukanku.. kudekap erat hingga kami menyatu dalam suatu ikatan kenikmatan birahi.. saling cium.. saling lumat. Claudia mendesah liar seperti sebelumnya.. kurebahkan tubuhnya lebih dalam ke sofa.. lalu kutindih.. satu kaki menggantung dan kaki satunya di pundakku. putri77.com Aku tak pernah bosan menikmati ekspresi wajah innocent teman adik iparku yang memerah penuh birahi.. makin menggemaskan. Buah dadanya bergoyang keras ketika aku mengocoknya vaginanya.. dia memegangi dan meremasinya sendiri. Beberapa saat kemudian kuputar tubuhnya untuk posisi doggie.. dia tersenyum. Tanpa membuang waktu.. kulesakkan lagi penisku.. kali ini dari belakang..

Slebbh.. Jleghh.. “Oughh.. Mass..!”

Dia menjerit dan mendorong tubuhku menjauh.. kuhentikan gerakanku sejenak lalu mengocoknya perlahan.. tak ada penolakan. Kupegang pantatnya yang padat berisi… Claudia melawan gerakan kocokanku.. Kami saling mengocok.. dia begitu mahir mempermainkan lawan bercintanya. Aku bisa melihat penisku keluar-masuk vagina teman wanita adik istriku ini.. Kupermainkan jari tanganku di lubang anusnya.. dia menggeliat kegelian sambil menoleh ke arahku. Kuraih buah dadanya yang menggantung bergoyang indah dari sela blousenya yang terburai.. kuremas dengan gemas dan kupermainkan putingnya.

Aku benar-benar menikmati tubuh indah teman wanita adik iparku ini dengan berbagai caraku sendiri. Ada rasa nikmat tersendiri di hatiku.. yang sangat berbeda sekali. Kuraih tangannya dan kutarik ke belakang dengan tangannya tertahan tanganku.. tubuh Claudia menggantung.. aku jadi lebih bebas melesakkan penisku sedalam mungkin di liang nikmat vaginanya. Desah kenikmatan Claudia makin keras memenuhi ruang. Kudekap tubuhnya dari belakang.. kuremas kembali buah dadanya.. Batang penisku masih menancap di vaginanya.. kuciumi telinga dan tengkuknya.. Geliat nikmat Claudia makin liar.

“Aduh Masshh.. enak banget masshh.. Claudia sukaa, trus Mashh..”

“Sebentar Mas, Claudia ngga mau keluar sekarang.. masih banyak yang Claudia harap dari mas Afbian..” katanya sambil lebih membenamkan kepalaku di antara kedua bukitnya.. aku hampir tak bisa napas.Kulepaskan tubuh Claudia.. kembali kami bercinta dengan doggie style.. Entah.. mungkin lebih setengah jam kami bercinta.. belum ada tanda-tanda orgasme di antara kami. Kami berganti posisi.. Claudia kembali sudah di pangkuanku.. tubuhnya turun-naik mengocokku.. buah dadanya berayun-ayun di mukaku.. segera kukulum dan kusedot dengan penuh gairah hingga kepalaku terbenam di antara kedua bukitnya. Gerakan Claudia berubah menjadi goyangan pinggul.. berputar menari hula hop di pangkuanku. Berulangkali dia menciumiku dengan gemas.. Oughh.. sungguh tak pernah terbayangkan kalau akhirnya aku bisa saling mengulum dengannya. Tak lama kemudian.. tiba-tiba Claudia menghentikan gerakannya.. dia juga memintaku untuk diam.

“Kamu turun dulu deh, Clau..” pintaku.

“Tapi Mas.. Claudia kan belum ..” protesnya.

“Nghh.. Udahlah.. percaya Mas Afbian deh..” potongku.

Perlahan kutuntun dan kuputar tubuhnya menghadap dinding.. kubungkukkan sedikit.. lalu kusapukan penisku ke belahan vaginanya dari belakang. Claudia mengerti maksudku.. kakinya dibuka lebih lebar.. mempermudah aku melesakkan penisku. Tubuhnya makin condong ke depan.. Slebbh.. jlebhh..

“Oughh.. Masshh..” desah kenikmatan kembali mengiringi masuknya penisku mengisi vaginanya.

“Sss.. aduuh Mass, enak bangethh Masshh.. belum pernah aku.. aauuh..”

Desahnya lagi.. sambil membalas gerakanku dengan goyangan pinggulnya yang montok. Kami saling bergoyang pinggul.. saling memberi kenikmatan sementara tanganku menggerayangi dan meremas buah dadanya. Nikmat sekali goyangan Claudia.. lebih nikmat dari sebelumnya. Berulangkali dia menoleh memandangku dengan sorot mata penuh kepuasan.. mungkin dia belum pernah melakukan dengan posisi seperti ini.

Tubuhnya makin lama makin membungkuk hingga tangannya sudah tertumpu meja sebelah dinding. Kudorong sekalian hingga dia telungkup di atasnya.. aku tetap masih mengocoknya dari belakang.. Dia lantas menaikkan satu kakinya di pinggiran meja.. penisku melesak makin dalam.. kocokanku makin keras.. sekeras desah kenikmatannya. Kubalikkan tubuhnya.. dia jadi menelentang di atas meja.. kunaikkan satu kakinya di pundakku. Lantas kukocok dengan cepat dan sedalam mungkin.

“Sss.. eegghh.. udaahh Mashh.. Claudia nggaak kuaat, mau keluar niih..” desahnya

“Sama.. Mas juga..hhhh..”

“Kita sama-sama, keluarin di dalam saja, aman kok, Claudia pake pil, jangan ku..aa.. sshhiit ..”

Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya ternyata sudah orgasme duluan.. Sontak aku makin cepat mengocoknya. Tak kuhiraukan teriakan orgasme Claudia.. makin keras teriakannya makin membuatku bernafsu. Semenit kemudian aku menyusulnya ke puncak kenikmatan.

“Auughh.. masshh..!”“Erghhh.. orghh..” Crett.. crett.. crett.

Kembali dia teriak keras ketika penisku berdenyut menyemprotkan sperma di vaginanya. Untuk keduakalinya aku membasahi vagina dan rahim teman wanita adik istriku dengan spermaku. Dia menahanku ketika kucoba menarik keluar. “Tunggu, biarkan keluar sendiri..” cegahnya.

Maka kutelungkupkan tubuhku di atas tubuhnya.. kucium kening dan pipinya sebelum akhirnya kucium bibirnya.

“Makasih Mas.. permainan yang indah.. the best deh pokoknya..” bisiknya menatapku tajam.
Kuhindari tatapannya.. tak sanggup aku melawan tatapan tajam teman wanita adik iparku itu.

“Sekarang gantian Mas.. aku pengin membantu Mas Afbian sekali lagi..”
Claudia berkata sambil mendorong tubuhku.. lalu turun mengambil posisi agak berjongkok di pinggir meja.

Aku sangat mengerti apa yang akan dilakukan oleh Claudia. Akupun segera berdiri di hadapannya.
Kedua tangan mungil Claudia merengkuh pantatku dan menariknya mendekat ke wajahnya yang jelita itu. Tanpa basa-basi dia segera menciumi batang kejantananku dengan bibirnya yang tipis itu. Perlahan.. lidahnya yang lembut mulai menjilati seluruh permukaan kemaluanku. Kadang diselingi pula dengan kecupan dan hisapan lembut di kantong bijiku. Aku mulai terbuai oleh permainannya. Claudia sudah mulai mengulum kepala penisku dengan sangat lembut. Kemudian dengan sangat mesra dia mulai memasukkan seluruh tongkat pusakaku ke dalam mulutnya yang mungil.

Sementara di dalam kuluman hangat mulutnya.. lidahnya menggelitik leher penisku. Bagian yang paling sensitif dari tubuhku. Aku mulai menggelinjang penuh kenikmatan. Aku belai lembut kepala Claudia.. dia bereaksi dengan menyedot ringan kepala penisku. Lidah dan bibir Claudia masih terus menggerayangi kemaluanku. Nafasku semakin memburu sambil mataku lekat memandang adegan panas gadis yang tengah berjongkok dengan pakaian semrawut di depanku. Sepertinya Claudia juga menikmati apa yang dia lakukan.. lirikannya juga tak lepas dari mataku.

“Ahhh.. ahhhh.. Clau.. nikmat.. ah.. Clau.. kamu pinter Clau.. ahhh terus.. iya.. iya..”

Tanpa bisa aku kontrol mulutku mulai menyuarakan apa yang aku rasakan. Claudia membalas desahanku dengan gelitikan lidahnya di batang penisku.Ini membuat aku semakin terbang ke awang-awang.

“Ahhhhh.. ahhh.. enak Claudia.. mulutmu enak sekali.. terus.. ahhhhh.. aku nggak tahan.. ahhh..”

Claudia bisa membaca gelagat bahwa puncak gunung kenikmatan sudah di depan mataku. Dia lantas agak mengubah gayanya.. bibirnya mengecup kepala penisku. Tangan kanannya yang sedari tadi mengelus pantatku mulai mengocok batang penisku. Mula-mula lambat.. semakin lama kocokannya semakin cepat. Tubuhku tak bisa kutahan untuk tidak gemetar penuh kenikmatan. Dalam kondisi seperti ini biasanya aku memejamkan mata untuk lebih menikmati perasaan ini. Mau ga mau aku mengerang keras.. hingga peniskupun kembali mengembang semakin besar.. dan tiba-tiba penisku menyemprotkan sperma di dalam mulut Claudia. Claudia yang mengetahui gejala aku mendapatkan puncak kenikmatanku tak melepaskan kulumannya.. malah semakin kuat menghisapnya.

Croot.. croott.. “Aaahhh..”“Aaah.. aahh.. Fenn.. ohh.. Claudia.. aahhh..!”

Beberapakali semprotan di dalam rongga mulut Claudia.. tidak sebanyak yang tadi-tadi.. memang.. namun ada beberapa tetes spermaku yang keluar di sela bibir tipisnya yang sedang mengulum penisku. Claudia melepaskan kulumannya.. sambil masih bersimpuh ia menelan spermaku yang memenuhi mulutnya. Setelah itu Claudia aku bantu berdiri.. dan ia membenahi dirinya yang acak-acakan.. mulai dari blouse kerjanya sampai dengan roknya. Beberapa saat setelah itu Claudia telah selesai berbenah dan kembali duduk di halaman depan.. bersama denganku.

“ke kamar mandi..?” tanyaku padanya.

“Ga papa mas.. Claudia baik-baik aja kok. Makasih ya mas..” Ucap Claudia padaku.

“Iya sama-sama..” jawabku sambil menundukkan kepala.

Tepat beberapa saat setelah itu.. istriku dan adiknya pulang dari mall dekat rumah. Suasana rumah jadi kembali ramai seperti biasa. Tapi.. yang berbeda adalah suasana hatiku yang telah mendapatkan kepuasan dan ‘bantuan dari Claudia..’ teman adik iparku sendiri. Claudia terlihat agak kusut dengan keringat yang mulai bermunculan di sekujur tubuhnya.. sementara bekas spermaku yang sempat mengenai payudaranya pun tak dibersihkan. Tak ada yang berubah.. hanya berkurangnya beban hati saja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *