Bokep Ngentot Pacar Yang Bernafsu Besar ingin ngentot tiap pulang part 2

Kembali kekamar tidur, Ira duduk di-sofa disamping Iwan, dan aku duduk disebelah kanan Ira. Posisi duduk di-sofa itu menjadi Ira duduk ditengah diapit oleh aku disebelah kanan dan Iwan disebelah kirinya. Film yang diputar melalui DVD cukup seru, sebuah film drama percintaan dengan diselingi adegan-adegan ranjang yang halus tetapi cukup merangsang. Obrolan diantara kita bertiga semakin hidup, dan kelihatan kekakuan Ira dengan kehadiran Iwan sebagai kenalan barunya sudah mulai hilang. Aku berpikir bahwa kini sudah saatnya untuk aku memulai berinisiatif “menyerang” Ira. Bokep 

Tanganku mulai mengelus paha putih Ira, Ira melirik kepadaku dan tersenyum cantik sekali. Elusan-elusan tanganku di atas paha putih Ira terus kulakukan yang dengan sekali-kali sengaja tanganku menyusup lebih tinggi lagi mendekati pangkal paha Ira. Hal itu aku lakukan dengan mataku tetap menatap layar tv, dan sekali-kali aku mencuri pandang melihat kepada Iwan. Sampai tahap ini Iwan masih belum bereaksi, pandangannya tetap mengikuti film yang tertayang di tv. Rok mini Ira makin tersingkap, dan tanganku dengan leluasanya merambah dan mengelus naik turun sampai kesekitar pangkal pahanya, Ira mulai sering menggelinjang menahan rangsangan akibat dari apa yang aku lakukan ini. Kesempatan ini aku pergunakan untuk terus lebih merangsang Ira dengan mulai menyusupkan tangan kananku kedalam blues Ira, pangkal toketnya mulai aku sentuh dan Ira mendesis sambil tetap berusaha mempertahankan posisi dirinya agar tidak semakin doyong bersandar ketubuh Iwan.

Tanganku masih belum begitu leluasa untuk meremas dan memainkan toket Ira karena masih terhalang oleh BH yang dipergunakannya. Maka kembali tangan kananku kuturunkan untuk kembali mengelus paha Ira dan kali ini tanganku mulai menyelinap ke balik CD-nya. Ira tersentak menahan rangsangan ketika tanganku menyentuh clit-nya, dan tanpa sadar kepala Ira jatuh didada Iwan. Dengan sigap tangan kiri Iwan menyangga kepala Ira dan tangan kanannya mulai meraba toket Ira. Ira mulai merintih lirih menahan nikmat. Dengan tangan kanannya Iwan mulai melepaskan kancing baju atas Ira satu persatu. Sedangkan aku sendiri makin ganas memilin clit Ira dengan tanganku.

Erangan Ira semakin keras, ketika tangan Iwan berhasil menyusup kebalik BH Ira dan mulai meremas toket Ira dengan remasan-remasannya yang mampu membuat Ira sangat terangsang. Goyangan kepala Ira semakin liar, dan dengan tangan kirinya Iwan mengangkat muka Ira keatas sehingga posisi bibir Ira sangat dekat dengan mulut Iwan. Tanpa menunggu lagi, Iwan melumat bibir Ira dengan bernafsunya dan Irapun membalasnya dengan tidak kalah buasnya. Aku angkat kedua kaki Ira keatas pahaku, kemudian kaki kanannya aku sandarkan disandaran sofa. Dengan posisi seperti ini tanganku semakin bebas memainkan clit Ira yang sudah mulai basah. Aku melihat kepada Iwan, ternyata tangan kanannya masih terus meremas-remas toket Ira, dan bibirnya sibuk mengulum bibir Ira. Begitu Iwan melepaskan lumatannya, Ira berteriak ” Pindah ke tempat tidur …….. Ira ingin lebih bebas menikmati kalian berdua “.

Iwan dan aku bersama-sama mengangkat Ira ketempat tidur. Aku lepaskan rok mini Ira berikut CD-nya sedangkan Iwan melucuti baju dan BH-nya. Ira sekarang telah telanjang bulat dan badan yang putih serta montok itu seakan menantang untuk dirajah oleh aku dan Iwan. Aku lebarkan kaki Ira, sehingga tampak jelas menonjol clit Ira yang merah kecoklatan. Kuturunkan kepalaku untuk mulai melumat dan mengisap clit Ira.

“Oh…. oh…. mas, Ira suka banget isepan mas pada clit Ira “, Ira mengerang menahan rasa gairah yang aku berikan.

Iwan mulai turut dalam permainan ini, dia menekukan lututnya diantara kepala Ira sehingga posisi kontolnya jatuh tepat di atas mulut Ira. Disodorkan kontolnya mendekati mulut Ira dan aku lihat Ira sempat melihat ke wajah Iwan sambil tersenyum dan langsung mulai menjilati kontol Iwan. Tangan Iwan dengan leluasanya meremas dan memilin toket Ira. Sedangkan aku sendiri terus melumat clit Ira. Sekarang tangan kananku yang memilin clit Ira, sedangkan dua jari tangan kiriku aku masukkan kedalam memeknya. Ira mengelinjang dan menggerak-gerakan pantatnya naik-turun seolah-olah dia sedang ngentot.

Aku bertanya kepada Ira ” Apakah kamu suka dengan cara kita berdua ini ? “, Ira hanya mampu menjawab dengan cara mengangukkan kepalanya, karena mulutnya masih berusaha untuk dapat mengisap kontol Iwan sampai pada pangkalnya.

Kontol Iwan memang besar, kelihatan Ira kesulitan untuk mengisap kontol tersebut sampai kepangkalnya. Aku lihat akhirnya Ira melepaskan isapan atas kontol Iwan dan berkata ” Wan, kontol kamu luar biasa gedenya, Ira susah ngisepnya….. “. Bokep 

Aku menimpalinya dengan berkata ” Tapi kamu suka ‘kan sama kontol Iwan ?”.

Ira teriak “suka banget, mas”.

Aku berkata pada Iwan ” Wan, sekarang kamu entot Ira dulu supaya dia bisa ngerasain gedenya kontol kamu “.

Tanpa menunggu lebih lama lagi Iwan langsung menempelkan kontolnya di bibir memek Ira dan mulai menggesek-gesekannya. Ira merintih menahan nikmat dan aku sendiri sangat terangsang melihat adegan itu. Kontolku berdiri keras sekali tetapi sementara ini aku tetap ingin menjadi penonton dulu. Kontol Iwan agak kesulitan untuk menembus memek Ira. Baru ujung kontolnya masuk Ira sudah menjerit ” Wan….. gila…. sakit….. rasanya kaya lagi waktu Ira dulu diperawanin “.

Aku memancing fantasi Ira dengan mengatakan ” Itu bukan Iwan tetapi Dodi “.

Pancingan ku berhasil, Ira mendesis sambil merintih ” Mas Dodi, Ira mau diperawanin ‘ya “.

Iwan adalah partner aku yang baik dan sudah terbiasa dengan situasi semacam ini dan dia menjawab ” Ira sayang mas Dodi ‘kan ?,….. biarkan kontol mas Dodi masuk ke memek Ira “. Iwan menekan kontolnya agar dapat masuk lebih dalam lagi.

Ira bereaksi dengan berteriak ” ach…..achh… sakit mas….pelan-pelan “. Aku melihat dengan jelas bagaimana sulitnya memek Ira untuk menerima kontol Iwan, dan adegan ini membuat aku semakin terangsang, tetapi aku mencoba untuk menahan diri untuk tidak segera berpartisipasi agar tidak kehilangan adegan yang merangsang ini.

Ira mengerang ” acchhhh……. pedih… mas Dodi ……please fuck me slowly……. ..I like your cock…..so big…acchhh….. . slowly darling ……”, separuh dari kontol Iwan berhasil masuk ke memek Ira, dan Ira sendiri berontak liar menahan rasa pedih dan nikmat yang dirasakannya.

Aku justru mendorong Iwan agar lebih menancapkan kontolnya di memek Ira dengan berkata ” ayo Dod…. fuck her….. Ira minta di-entot sama kontol kamu “, dan akupun bertanya sama Ira ” bener ‘kan Ir, ……kamu senang ‘kan di-entot Dodi…….. jawab dong….. kalau tidak nanti Dodi cabut lagi kontolnya dari memek Ira “, Ira berteriak ” yessss…….. Ira pengen banget kontolnya mas Dodi …..”.

Mendengar teriakan Ira tersebut, Iwan langsung menekan kontolnya lebih dalam lagi ke memek Ira, dan Ira menjerit ” addduuuhhhhh…… so big….. painfull but nice…… fuck me deeply mas Dodi “. Ira meronta-ronta kenikmatan mendapatkan kontol yang jauh lebih besar dari punyaku.

Jeritan-jeritan Ira semakin keras, dan badannya meronta liar tak terkendali ketika Iwan membalikkan badan Ira pada posisi doggy style. Iwan sendiri kelihatan begitu bernafsu mengentot Ira dari belakang, dia tidak mengurangi sama sekali genjotan kontolnya kedalam memek Ira meskipun Ira terus merintih antara sakit dan nikmat. Aku sudah tidak tahan lagi melihat adegan semacam itu, segera aku berdiri didepan kepala Ira dengan posisi kaki yang kurentangkan sehingga kepala Ira berada diselangkanganku. Aku sodorkan kontolku kemulut Ira untuk dijilati dan diisapnya. Ira sudah diluar kendali, “mas Dodi……. ini kontol siapa laag ………”, belum selesai Ira berkata, kontolku sudah masuk dimulut Ira dan Ira dengan bernafsunya menjilati dan mengisap kontolku.

Hentakan kontol Iwan dari belakang membuat Ira lebih tidak terkendali lagi di dalam mengisap kontolku sehingga rasa nikmat yang aku rasakan sulit untuk diungkapkan. Ira melepaskan isapannya atas kontol aku, dan mengerang serta berteriak keras sekali “…… mas Dodi……… Ira coming……….. Ira engga tahan lagi….. addduhhhhh ohhhhh…. so nice……. “, badannya sejenak bergetar liar……. dan kemudian melorot rebah seperti tidak berdaya menahan rasa nikmat yang baru saja diperolehnya. Iwan menarik kontolnya dari memek Ira secara perlahan-lahan diiringi dengan lirihan Ira ” aaaduuuhhhh ….. nikmat sekali…….”.

Untuk beberapa saat kita bertiga tidak ada yang bersuara. Keheningan terpecahkan ketika Ira berkata ” sorry ‘ya ‘Wan, tadi Ira teriak manggil-manggil nama mas Dodi ….. abis waktu kontol mas Iwan mau masuk ke memek Ira, rasa sakit dan pedihnya sama banget sewaktu Ira diperawanin oleh mas Dodi …. jadi Ira inget dia….. “.

” Yang penting buat mas Iwan, Ira puas dan justru sewaktu Ira mulai menyebut-nyebut nama mas Dodi, mas Iwan semakin terangsang karena ngebayangin diri mas Iwan sebagai Dodi yang lagi merawanin Ira “, jawab Iwan.

Ira melirik ke Iwan dan sambil loncat kekamar mandi Ira berkata ” giliran kalian berdua ‘ya untuk coming ……be back soon “.

Keluar dari kamar mandi, Ira berdiri menghadap kekaca rias sambil menyisir rambutnya. Aku harus mengakuinya bahwa postur tubuh Ira memang indah, putih dengan bentuk buah dada yang tegak menantang. Dalam posisi Ira masih berdiri menghadap kaca, aku sudah berdiri memeluknya dari belakang, secara perlahan kutelusuri tengkuknya dengan bibirku. Ira menggelinjang geli. Ciuman-ciuman kecil terus aku lakukan disekitar tengkuknya sambil tanganku dengan halusnya mulai mengelus buah dadanya. Tampak dikaca Ira berusaha untuk tidak memejamkan matanya, Ira berusaha untuk dapat melihat buah dadanya di-elus dan diremas oleh kedua tanganku. Ira kelihatannya menikmati sekali adegan ini. “

‘Wan, …. lets joint with us …… “, ajakku.

Iwan beranjak dari tempat tidur dan langsung berjongkok diantara kaki Ira menghadap ke clit-nya Ira. Iwan mulai memainkan lidahnya menjilati sekitar bibir memek Ira, dan Ira tetap bertahan untuk terus menatap ke kaca . Tangan Ira memegang rambut Iwan, dan kepala Iwan digoyang-goyangkannya seolah-olah Ira menuntun lidah Iwan agar jilatannya jatuh ditempat yang diinginkannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *