Pelecehan seksual di tempat kerja merupakan bentuk perilaku yang tidak pantas dan tidak diinginkan yang mencakup tindakan verbal, fisik, atau non-verbal yang bersifat seksual. Hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman, merugikan, dan mengganggu bagi individu yang menjadi korban, serta dapat mengganggu kinerja profesional mereka.
Mengidentifikasi pelecehan seksual melibatkan pengakuan terhadap berbagai bentuk perilaku yang termasuk dalam kategori ini, seperti komentar kasar, lelucon yang tidak pantas, permintaan untuk layanan seksual, atau ancaman terhadap pekerjaan seseorang jika mereka menolak tuntutan seksual.
Mengatasi pelecehan seksual memerlukan adopsi kebijakan organisasi yang jelas dan prosedur yang efektif untuk melindungi karyawan. Ini termasuk pelatihan untuk semua anggota organisasi tentang norma-norma perilaku yang diharapkan, serta mekanisme pengaduan yang aman dan tidak diskriminatif bagi korban untuk melaporkan insiden pelecehan.
Mencegah pelecehan seksual membutuhkan budaya perusahaan yang mempromosikan penghargaan terhadap semua individu, menghormati batas pribadi, dan menegakkan prinsip kesetaraan gender. Inisiatif ini melibatkan komitmen dari semua tingkatan dalam organisasi untuk menghilangkan perilaku yang tidak pantas dan menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua karyawan.
Dengan mengatasi pelecehan seksual secara efektif, organisasi dapat meningkatkan produktivitas, memperkuat kepercayaan karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan bermartabat bagi semua individu. Langkah-langkah ini juga mendukung upaya global untuk memastikan bahwa hak-hak dasar dan keselamatan semua pekerja dihormati dan diprioritaskan.