Sex Nikmatnya Ngentot Happy Salma PART 1

Sarinah menjadi tujuanku malam itu, aku duduk KFC yang berada di pinggiran jalan arah Thamrin itu, memesan makanan kesukaanku, aku antri dengan tertib, tak terasa aku memesan itu membuatku semakin segar karena banyak pandangan gratis, beberapa tante tante cantik bersliweran dengan sangat rewel karena malas antri, bahkan ketika giliranku tiba, seorang tante nyelonong, namun dicegah pegawai KFC yang cantik. Sex 
“Ibu mohon antri ya“
“Nggak mau. Saya sering beli di sini, biar pemuda itu belakangan“ kata seorang tante dengan sombongnya, aku hanya menggeleng geleng saja, akibat gelenganku itu aku malah dihardik.
“Kamu mau apa ?” bentak wanita tersebut yang ternyata pengidap emosional kelas berat. Pertengkaran kami dilerai oleh pegawai dan seorang satpam ikut menengahi. Aku hanya diam saja dibentak dan tidak melayani debat nggak guna seperti itu, walau sangat cantik namun perangainya tak kusuka, aku akhirnya dapat giliran. Setelah itu aku mencari tempat duduk dan terasa penuh, hanya bangku kosong bagian pojok, itupun aku kudu minta ijin karena ketika mau duduk posisi cewek itu menutup ke arah kursi kosong itu, depannya hanya kaca karena posisi mejanya mepet ke dinding kaca itu.“Mbak boleh saya duduk di situ“ tanyaku dengan sopan. Cewek itu menggunakan topi dan berkaca mata aku tidak mengenalnya.

“Silakan Han“ sapa wanita itu. Aku terkejut sekali kalo cewek itu tahu namaku.
“Siapa ya ?” tanyaku, cewek itu berpindah duduk di kursi kosong sambil menggeser nampannya.
“Masak nggak kenal sih ?” tanya balik cewek itu, lalu melepaskan kaca matanya. Sex 
“Payah, sialan lu“ makiku karena yang kukenal tak lain Happy Salma yang makan sendirian, aku langsung menyalaminya.
“Nggak ada cipika-cipiki ?” godaku sambil duduk setelah bersalaman.
“Enak aja, aku pacarmu apa“ balas Happy Salma dengan gemas, aku menjadi horny dan merasakan perbedaan sikap Happy Salma ini, bodynya benar benar menggiurkan, apalagi besaran buah dadanya yang over size itu. Belum lagi panjang rambutnya menambah keindahan kesintalan tubuhnya, walau sudah berumur 30 tahun namun cewek ini belum menikah, entah perawan atau tidak aku tak perduli. Namun untuk mengajak bercinta aku membuang pikiran itu.
“Nggak deh, cuma bercanda“ kataku dengan meminum cola bercampur es itu.
“Gimana pekerjaanmu ? masih sibuk desain web ?” tanya Happy Salma
“Iyalah, hanya bisa hidup dari itu. Mana nggak punya keahlian lain, melamar di sana sini nggak diterima, eh datang tawaran tapi nggak kuterima karena nggak suka sistem kantoran“
“Ih, kamu sejak dulu sudah pinter kok“ serobot Happy Salma ketika aku belum selesai bicara. Aku mengenal Happy Salma ketika ada sebuah perusahaan yang membuat webnya dihack oleh seorang peretas, entah dari mana pengelola website itu bisa menghubungi aku untuk meminta pertimbangan keamanan websitenya, kebetulan di kantornya aku memberikan masukan dan pembenahan mana kode program yang berlubang, dari situ aku berkenalan dengan Happy Salma ketika dirinya hendak membuat website pribadi.
“Main ke rumah ya, ada banyak yang bisa kita obrolin“ ajak Happy Salma.
“Sekarang ? ngapelin dirimu ?” tanyaku dengan terkejut.
“Ah, malam minggu sama sajalah, kamu ada waktu kan ?” desak Happy Salma dengan tersenyum.
“Nggak masalah, tapi jangan sampai malam malam, soalnya aku banyak pekerjaan kalo weekend” kataku mencoba untuk sekedar mengetesnya. Jadilah kami berdua keluar dari KFC, kami akhirnya memakai mobil milik Happy Salma, mobilku aku tinggal karena di situ parkiran 24 jam.
Tak banyak yang kami obrolan di jalan itu, kami sampai di rumah Happy Salma menginjak jam 8 malam, kami sampai dan dibukakan gerbang oleh seorang pembantunya, sudah tua lagi.
Aku diajak masuk ke dalam rumah dan diminta menunggu di ruang tengah, Happy Salma sudah berganti dengan pakaian yang nyaman, celana pendek dan kaos oblong, malah itu membuatku menjadi ngaceng sehingga aku menutupi selakanganku dengan bajuku.
“Tumben kamu keluarin bajumu, biasanya kamu rapi“
“Ya biar lebih rilekslah Sal“ kataku duduk di sampingnya. Aku menjadi sering tidak konsentrasi dalam bicara karena di sampingku gudukan besar di dada Happy Salma sangat merangsangku, demikian pula dengan Happy Salma yang juga tidak tenang dalam bicara, malah sering salah dibanding aku.
“Gini Han, aku punya masalah, bukan ah, bukan itu, aduh. Kok susah amat ya ngobrol di rumah” sungut Happy Salma dengan tertawa.
“Sama, aku punya masalah, sedang cari pacar. Ya setidaknya seukuran seperti dirimu“ kataku santai mencoba tidak kacau.
“Hah, aku ? ogah ah“ tukas Happy Salma dengan cepat.
“Enak aja, aku cuma bilang seukuran kamu“
“Emangnya kenapa sih Han ? kok kamu juga nggak tenang ?” tanya Happy Salma dengan perasaan tak karuan bahkan malah keluar keringat dingin.
“Kayaknya kamu sakit Sal“ cetusku memberikan penilaian.
“Nggak juga, aku sehat kok, tadi di KFC aku ceria banget. Kok sampai rumah jadi begini ya ?” tanya Happy Salma dengan tak mengerti.
“Apa karena aku Sal ?” ujarku dengan meliriknya karena sebelumnya aku memandang aquarium di depanku.
“Ah nggak, aku sebenarnya senang punya teman seperti kamu“
“Coba, jadi temanmu, dirimu suka. Gimana kalo aku jadi pacarmu ?” godaku membuat Happy Salma menjadi tergelak bahkan tergelaknya sampai membusung sehingga buah dadanya semakin membesar saja. Aku memandang gudukan itu sampai Happy Salma langsung menutup dadanya dengan kedua tangannya.
“Ah…“ sungut Happy Salma.
“Gratis“ timpalku cepat. Aku malah ditimpuki bantal oleh Happy Salma, dipukuli aku dibagian kepalaku, sehingga aku menangkis dengan mencekal tangannya, ketika mencekal itu ternyata Happy Salma tangannya berkelit dan sialnya tanganku justru malah mendarat di gudukan montok itu, sehingga membuat Happy Salma sampai terkesiap dan diam memandangku dengan melotot, aku bahkan sampai mematung dengan memegang buah dadanya.
Belum menyadari itu, aku malah menggerakan tanganku, mata Happy Salma pelan pelan malah menutup sayu. Sehingga aku semakin menggerakan tanganku meremasnya, Happy Salma menikmati remasan tanganku di buah dadanya yang membusung padat itu, hanya sekitar 10 detik kemudian dibukanya matanya, sedang aku dengan cepat menarik pakaianku yang menutupi selakangku sehingga penisku yang besar itu tercetak dengan jelas, ketika matanya membuka, mata Happy Salma langsung membuka dengan sangat lebar memandang selakanganku.
“Han“ panggil Happy Salma padaku dengan serak.
“Ya“ kataku semakin keras meremas buah dadanya.
“Hhmm. Han. aaah…“ desah Happy Salma yang kini terasa mulai terangsang, aku langsung memegang tangan Happy Salma dan kubawa ke selakanganku, tangan itu terasa kuat bertahan agar tidak kutarik, namun lama lama dan ragu ragu tangan itu menurut juga dan nemplok di selakanganku tepat di penisku.
Happy Salma memandang ke selakanganku dengan melotot, ketika tangannya sampai dibatangku, Happy Salma menekan dengan pelan, aku langsung memelukknya sehingga pegangan pada penisku menjadi lepas, aku langsung menyerbu bibirnya, namun ketika bibirku menerpa bibir Happy Salma, dirinya langsung menahan kepalaku menolak ciuman bibirku. filmbokepjepang.com
“Han. jangan“ sergah Happy Salma, namun tetap membiarkan tanganku di buah dada sebelah kirinya yang kuremas dengan lembut.
“Tanggung, ah“ kataku dengan nakal kembali menyerbu bibirnya, kudorong tubuhnya sehingga sampai rebah di sofa dan aku langsung menindihnya, Happy Salma seakan mau melawan namun akibat remasan tanganku pada buah dada rangsangan hebat menerpa Happy Salma sehingga dirinya langsung membalas pagutanku dengan lembut, aku semakin nakal, kulepas remasan buah dadanya itu dan mengelus pahanya yang mulus, kemudian naik ke atas, kami tetap saling mengulum bibir kami dengan lembut, tanganku menyusup ke dalam kaos obongnya, naik dan menyusup ke cup BHnya namun sesak, tanganku kunaikan dan kuremas dengan pelan dan lembut
“Hmmm. sssh…“ desis Happy Salma dengan suara kecil. Kami berdua semakin terangsang, apalagi tangan Happy Salma kini malah dengan nakal sudah memegang selakanganku meremas lalu tersenyum padaku ketika kami melepas pagutan.
“Mau lanjut Sal ?” tanyaku
“Hmmm…“ jawab Happy Salma tak kumengerti, sehingga aku menaikan tanganku sampai pundaknya dan menarik tali branya ke lengannya walau sangat susah karena ada kaos oblong itu, untung kaosnya longgar sehingga tali BHnya bisa melorot, aku langsung menurunkan tanganku dan menaikan cup branya kemudian kuremas buah dadanya dengan lembut, puntingnya lancip pertanda belum pernah menyusui, habis itu aku langsung menaikan kaosnya, bibir kami kembali bertaut dengan sangat mesra.
“Oooh Han… aaah… “ desis Happy Salma. Tanganku semakin keras meremas buah dadanya.
“Han… jangan“ tolak Happy Salma namun tidak membiarkan tanganku meremasnya, malah beberpa detik kemudian terbalik
“Remes Han, remess, aaah…“ Kuremas buah dadanya yang kenyal itu dan aku langsung melumat dengan cepat membuat Happy Salma membalas lumatanku, tangannya yang berada di selakanganku itu kini gantian meremas dengan kuat merasakan kerasnya batangku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *