Sex Mesum Rudi Dan Bu Ambar Remake PART 2

Kemudian dengan tangannya ia sibakkan bulu-bulu kemaluan di sekitar kemaluan Ibunya. Sehingga kini kemaluan ibunya nampak jelas terlihat. Gundukan daging yang memanjang membujur di selangkangan kelihatan empuk dan menggunung berwarna agak kegelapan. Bila diperhatikan bentuknya mirip mulut monster berkerut-kerut. Ini pasti yang namanya labium mayora (bibir besar) seperti dalam atlas anatomi, batin Rudi. Dari celah atas bibir monster yang besarnya setempurung kelapa itu tampak menonjol keluar bulatan daging sebesar kacang tanah yang berwarna kemerah-merahan. Sex 

Kalau yang ini pasti yang namanya kelentit, pikir Rudi lagi sambil mengusap-usap tonjolan liat itu. Kemudian jarinya ia gerakkan ke bawah menyentuh lipatlipat daging yang memanjang yang mirip daging pada kantong buah pelir laki-laki. Wah, ternyata labium minora Ibu sudah memble begini, pasti karena terlalu sering dipakai Bapak dan untuk melahirkan, batin Rudi. Hidungnya lalu disorongkan ke muka kemaluan sebesar mangkok bakso itu. Sambil membelai-belai bulu-bulu yang mengitari kemaluan Ibunya itu, Rudi menghiru aroma harum khas kemaluan yang menyengat dari kemaluan Ibunya itu. Tak puas dengan itu, ia meneruskan dengan jilatan keseluruh sudut selangkangan Ibunya.

Sehingga kini kemaluan di hadapannya basah kuyup oleh air liurnya. Dia menjulurkan lidahnya ke arah klitoris Ibunya dan menggelitik bagian itu dengan ujung lidahnya. Sementara tangan satunya berusaha melepaskan ikatan tali baju mandi, dan setelah lepas menyingkapkan baju itu sehingga kini tubuh montok Ibunya lebih terbuka lagi. Muka Rudi sampai terbenam seluruhnya dalam kemaluan ibunya yang sangat besar itu, ketika dengan gemas ia menempelkan mukanya ke permukaan kemaluan Ibunya agar lidahnya bisa memasuki celah bibir monster itu. Usahanya tidak berhasil karena bibir itu terlalu tebal menggunung sehingga ujung lidahnya hanya bisa menyapu sedikit ke dalam saja dari celah bibir monster itu. Ia merasakan gundukan daging itu sangat empuk, hangat dan agak lembab.

Sementara itu Bu Ambar masih tetap lelap dalam mimpinya dan tidak menyadari sedikitpun apa yang dilakukan anak yang sangat disayanginya terhadap dirinya. Tampaknya ia benar-benar kelelahan setelah seharian tadi pergi keluar kota menghadiri resepsi pernikahan kerabat jauhnya. Dengkurannya malah makin keras terdengar. Sambil tetap membenamkan mukanya ke kemaluan besar itu, Rudi meraih payudara Ibunya yang sebesar buah kelapa dengan tangannya. Diremas-remasnya perlahan payudara mengkal yang putih mulus itu. Rasanya hangat dan kenyal. Lalu tangannya berpindah di sekitar puting susu gelap kemerahan yang dilingkari bagian berwarna samar yang berdiameter lebar.

Ketika tangannya memijit-mijit puting susu itu dengan lembut, ia merasakan payudara ibunya bertambah kencang terutama di bagian puting tersebut. Denyutan-denyutan di celah kemaluan Ibunya juga terasa oleh bibirnya. Sementara itu dalam tidurnya ibunya terlihat bernapas dengan berat dan mengerang perlahan seperti orang yang sedang sesak napas. Melihat ekspresi muka Ibunya yang seperti orang sedang orgasme dalam film-film porno yang pernah ditontonnya, Rudi makin gemas. Sehingga sambil lidahnya menggelitik klitoris Ibunya, ia menusuk-nusukkan jari tangannya ke dalam celah kemaluan itu. Makin ke dalam rasanya makin hangat, lembab dan lunak.

Ada pijitan pijitan lembut dari lubang vagina Ibunya yang membuat jari tangannya seperti dijepit-jepit. Makin lama lubang itu makin basah oleh cairan bening yang agak lengket, sehingga ketika jari tangannya ditarik terlihat basah kuyup. Ibunya kini makin keras mengerang dan terengah-engah dalam tidurnya. Rupanya ia merasakan kenikmatan dalam mimpi, ketika kemaluan dan payudaranya dijadikan barang mainan oleh anaknya. Pinggulnya mulai menggeliat-geliat dan kakinya ikut menendang-nendang kasur. Melihat tingkah Ibunya yang sangat menggoda itu, Rudi tanpa banyak berpikir lagi segera melepaskan kaos dan celananya. Sehingga kini ia berdiri di depan tubuh bugil ibunya dengan keadaan bugil pula.

Badannya terlihat besar dan kekar dengan postur 180 cm dan berat 75 kg serta penisnya mencuat kokoh dan besar ke atas. Urat-urat penis itu tampak beronjolan seperti ukiran yang mengelilingi penisnya yang berukuran panjang 20 cm dan diameter batang 5 cm. Kepala penisnya yang sebesar bola tenis terlihat kemerah-merahan dan mengangguk-angguk seperti terlalu besar untuk dapat disangga oleh batang kemaluannya. Ia ingin menusukkan batang penisnya ke dalam kemaluan Ibunya, tapi ia ragu-ragu apakah lubangnya tadi cukup. Ia kini membandingkan ujung penisnya dengan kemaluan Ibunya yang sebesar mangkuk bakso. Sex 

Sepertinya bisa jika dipaksakan, pikirnya kemudian. Lalu ia naik ke atas ranjang dan menekuk kakinya di antara kangkangan lebar kaki Ibunya. Ditempelkannya ujung penisnya ke celah mulut monster yang hangat dan lunak itu. Dengan diarahkan satu tangannya ia berusaha menusukkan penisnya ke mulut vagina yang berwarna kemerahan setelah sebelumnya celah bibir itu dikuakkan lebar-lebar dengan tangan satunya lagi. Mulut liang peranakan Ibunya terasa sempit sekali, tapi karena adanya lendir yang sudah keluar tadi membuatnya agak licin. Dengan mendorong pantatnya kuat-kuat, sebagian kepala penisnya berhasil masuk dijepit mulut vagina yang kelihatan rapat tersebut.

Rudi merasakan agak sedikit pegal di kepala penisnya karena jepitan kuat mulut vagina. Sementara Ibunya mulai memperlihatkan kesadaran dari tidurnya. Sebelum ibunya benar-benar terjaga, Rudi menekankan kuat-kuat pinggulnya ke arah selangkangan Ibunya sambil merebahkan diri diatas tubuh bugil Ibunya. Kemaluannya dengan cepat menerobos masuk dengan cepat ke dalam lubang yang relatif sempit itu. Bunyi Prrtt.. nampak keras terdengar ketika penis besar Rudi menggesek permukaan liang senggama Ibunya. Bu Ambar segera terjaga ketika menyadari tubuhnya terasa berat ditindih tubuh besar dan kekar anaknya.

Sementara itu kemaluannya juga agak nyeri dan seperti mau robek karena dorongan paksa benda bulat panjang yang yang sangat besar. Ia merasa selangkangannya seperti terbelah oleh benda hangat dan berdenyut-denyut itu. Perutnya agak mulas karena sodokan keras benda itu. Liang peranakannya terasa mau jebol karena memuat secara paksa benda besar yang terasa sampai masuk rahimnya itu. Ketika didapatinya anaknya yang melakukan ini semua terperanjatlah Bu Ambar. Segera berusaha mendorong tubuh kekar anaknya yang mendekap erat di atas tubuhnya yang tanpa busana lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *