Cerita Seks – Pelanggan Tetapku Menyerahkan Istrinya Kepadaku Part 2

bu Venny yang cantik, bodynya yang sexy..mmmm..

Tulait.tulait.tulait ..bunyi HP ku membangunkanku dari tidur. Wah udah jam 07.00 pagi. ”Selamat pagi, dapat* bicara dengan pak Denny? ” kata suara di seberang. ”Yah, saya sendiri…” kataku.” Pak Denny, ini Venny, yang inginkan* ke showroom bapak…nanti saya datang jam 10 an pagi yah…” kata suara merdu itu. Seks

“Ok deh bu, saya tunggu nanti.” jawabku kegirangan.”Tapi pak, mm…. sopir saya lagi kembali* kampung, dan pak Dedy telah* ke amrik tadi pagi, bisakah bapak kesini? Maaf ya pak, kalo tidak menganggu.” katanya. ”Wah bener juga, ntar kalo mobilnya langsung diangkut* siapa yang nyetir yah?” pikirku.”Ok deh bu….saya segera ke sana ” jawabku.

“Makasih pak, saya tunggu yah, bye ” katanya. Kemudian telpon ditutup. Wah pucuk dicinta ulam tiba……Akupun segera mandi dan membawa** kijangku mengarah ke* rumah bu Venny. Tak usah berpanjang lebar..akhirnya aku antar bu Venny mengarah ke* showrom. ”Pak Denny udah nikah?” tanyanya membelah kebisuan. ”Belum bu, Ibu udah berapa lama nikah sama pak dedy? Tanyaku

“Ooo…belum toh, udah 6 tahun ini nikah sama pak dedy ” katanya.”Putranya berapa bu? ” tanyaku. Bu Venny terdiam sebentar. ”Belum punya dik,….habisnya bapak tidak jarang* ke LN” katanya. Wah kasihan bu Venny ini, udah lama nikah belum punya anak juga, tidak jarang* ditinggal pergi tentu* kesepian, pikiranku udah mulai ngeres.

Tak lama lantas* sampailah ke showroom, dan bu Venny jadi melakukan pembelian* mobil tersebut. Dua hari kemudian, senja* hari ketika* aku kembali* kantor, telpon berbunyi.”Selamat senja* dik Denny, dapat* ke sini sebentar? Saya inginkan* menanyakan surat- surat mobil yang kemaren” katanya.”Memang mengapa* bu? ” jawabku.

“Yah kesini bentar aja dik, ibu tunggu loh” katanya. ”Baik bu ” jawabku. Akupun langsung meluncur ke lokasi* tinggal* bu Venny. Sampai di depan lokasi* tinggal* pagar telah* terbuka, dan mobilku disuruhnya dimasukkan ke dalam saja, katanya tidak sedikit* pencurian mobil akhir-akhir ini.

Bu Venny menyilahkan aku masuk dan memblokir* pintu depan. Keadaan sepi ketika* itu, kelihatannya* tidak terdapat* orang lagi di lokasi* tinggal* itu. Kemudian bu Venny duduk di depanku. Dia mengenakan T- shirt, dan celana pendek. Tampak paling* cantik sekali senja* itu. Dan tubuhnya harum sekali.

“Ini loh dik, Ini dulu pernah ganti warna yah mobilnya…? ” katanya seraya* merundukkan badan. Karena T-shirtnya longgar, kelihatan sepasang payudaranya yang menggantung, membuatku jadi tidak fokus* pada pertanyaannya.”Mm….ehh..ya bu…ada apa bu?” kataku tergagap gara – gara liatin sepasang payudaranya yang keliatan.

“Wah di Denny kenapa? ini loh dik, mobil ini pernah ganti cat yah?” tanyanya mengulangi seraya* tersenyum simpul.”Oh.iya bu…..ini kebetulan dulu punya rekan* saya, memang pernah dicat ulang, soalnya dia suka bosenan orangnya” kataku.

“Ohh…gitu yah….” katanya seraya* manggut-mangut..”Dik Denny, sebenernya ibu cuma inginkan* ngajak di Denny ke sini aja kok..nggak keberatan kan nemenin ibu.” katanya. Wah kian* mengarah nih bu Venny. ”Nggak bu…” sambil menyangga* nafas. Kemudian bu Venny duduk di sampingku dan meremas tanganku.

“Panggil aja Venny….Denny punya pacar?” tanyanya seraya* memegang pundakku. Wah kian* panas nih, pikirku. “Udah , namun* barusan putus” kataku sekenanya. photomemek.com Kemudian kuberanikan meremas tangannya kembali. ”Venny kesepian yah…ditinggal pak Dedy…emang udah berapa hari gak gituan? ” tanyaku nekat. Seks

“Ah…kamu badung* deh., udah sebulan ini…..” katanya seraya* tersenyum genit dan memegang pahaku. Wah kian* nekat nih, pikirku. Jangan dilewatkan peluang* ini bleh….. tersiar* suara setan yang telah memborgol* diriku. Langsung kucium bibir Venny….aku lilit-lilit lidahnya dengan lidahku. Sepertinya diapun mengimbangi permainan lidahku di mulutnya.

Kemudian aku mulai aku raba-raba payudaranya dari permukaan t-shirt yang dikenakannya. ”Den…pindah ke kamar aja yookk” ajaknya.Kamipun pindah ke kamar. Luas sekali kamarnya, ukurannya 6×6 m. Ada springbed, home theatre, dan kamar mandinya.

Akupun telah* nggak tahan lagi guna* mengeksplorasi masing-masing* jengkal tubuh Venny. kubuka kaos yang dikenakannya, langsung aku kulum dan jilatin putingnya yang telah* mengeras.”Mmmm… mmmmm… mmmm…. hhsss…. aaahhhh… mmm” melulu* desahan-desahan tersebut* yang kudengar dari mulut Venny. Kemudian aku mulai ciumin lehernya yang jenjang, tanpa meninggalkan sejengkal pun.

Aku jilatin lagi putingnya seraya* meremas pelan-pelan masing-masing* sudut sudut payudaranya. Sambil dia berdiri aku jilatin pusernya. Vennypun kelihatan mulai tak tahan lagi, dia pegangi rambutku seraya* mendesah – desah tak karuan. Kemudian aku rebahkan dia di springbed. ” kamu ganas* banget deh den…..hhh” katanya seraya* tersenyum genit.

Kemudian aku angkat kakinya ke atas, aku jilatin jari – jari kakinya yang halus dan bersih, aku jilatin betisnya, seraya* meraba – raba pahanya. Betisnya paling* halus dan terawat, begitupun dengan pahanya. Kemudian aku buka celana pendeknya , dan kangkangin kakinya membentukk huruf** V. Wah ternyata dia nggak pake celana dalam. Kayaknya memang telah* persiapan bikin* ML.

Kemudian aku jilatin jembutnya yang tipis dan apik* menghiasi kemaluannya .”Ahh Denn…. mmm… hhhh…. ahhhhh…. mmmm” melulu* itu yang terbit* dari mulut Venny saat* kujilati memeknya. Kemudian aku jilatin bibir memeknya atas bawah bergantian dengan pelan dan pasti. Tak kusisakan sejengkalpun guna* mengeksplorasi bibir memeknya.

“Oohhhhhhh… mmmmm…… ahhhhh… dennyymmm…. sshhh… mm……:” melulu* itu yang berkali kali tersiar* dari mulut Venny. Aku jilatin clitorisnya seraya* aku lilit dengan lidahku keras-keras. ”Ahhhh dennnn… laggiii… mmm….. dennnn.. ahhhh…” kian* ngak jelas desahannya. Aku terus jilatin clitorisnya… aku masukkin jariku ke dalam memeknya dan aku terbit* masukkin, seraya* terus menjilatin clitorisnya.

” Ahhhh… mmmmm…… mm..ooohh… Dennnn.. aahhh….. kammu… apaiinnnn.. mmmemekku…. ohhhhh. ” katanya seraya* mendesah desah nggak karuan dan menggoyang goyangkan pinggulnya kiri kanan. Aku lebih intensifkan jilatanku dan diapun mulai memegang – megang kepalaku dan akhirnya……..”Aahh…. denn… akkkuu……. nyammmpeee.. aaahh……. ahhhhhh…. mmm” katanya seraya* membenam- benamkan mukaku ke memeknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *