Bokep Ngentot Memberi Kenikmatan Perampok Part 2

Kirana terus berupaya memecah pikirannya agar tetap konssntrasi beregerak demi melepas ikatan lakban, tapi semakin bergerak dan semakin gesekan terjadi membuah gairah seksualnya terdongkrak naik. Lama-lama ia merasakan Cdnya membasah oleh cairan vaginannya sendiri. Apalagi, dari bawah Fredo juga terus bergerak berusaha melepaskan ikatan lakban ditanganya yang tertindih ke belakang. Hal ini membuat erotisme tersendiri dirasakan Kirana. Bokep 
“Enghh.. ahhss..,” Kirana mendesah dan menghentikan gerakannya. Ia menyadari kini posisi sudah sangat gawat. Gerakan-gerakannya justru mengantar ujung penis Fredo mengakses bibir vaginanya lewat sisi kiri CD-nya. Kirana merasakan kepala penis Fredo sudah berada tepat di tengah bibir vaginanya yang basah dan sudah tidak terhalang CD yang kini melenceng ke samping.
“Hmm.. bu, kenapa berhenti.. sudah hampir lepas ikatannya nih..,” Fredo terus bergerak berusaha melepas ikatan tangannya. Tapi ia juga merasakan penisnya sudah menyentuh kulit vagina Kirana secara langsung, karena sisi CD Kirana yang membasah tergeser ke samping.
Kirana berusaha mengembalikan konsentrasinya, dan berusaha menjejak kaki ke lantai agar tubuhnya naik dan vaginanya menjauh dari penis Fredo. Namun upayanya gagal, kini ikatan lakban justru mengancing posisi itu, Kirana tak mungkin naik, hanya bisa turun ke bawah beberapa kali lalu naik lagi setelah ikatan melonggar kembali.
 
Kirana mulai putus asa. Ia harus bisa lebih cepat melepaskan ikatan lakban itu sebelum penis Fredo mengakses lebih jauh vaginanya. Pikiran sadarnya masih berjalan dan menyadari sesaat lagi ia akan disetubuhi Fredo, dalam keadaan terpaksa begitu.
Konsentrasi Kirana gagal. Gerakan Fredo dari bawah membuat kepala penisnya mulai masuk membelah bibir vagina Kirana.
“Ough..,” Fredo tak kuasa menahan desah kenikmatan merasakan kepala penisnya menguak bibir vagina Kirana. Ia terus bergerak berusaha melepas ikatan ditangannya yang tertindih tubuh, tapi setiap gerakannya membuat kepala penisnya mulai bermain keluar masuk di bibir vagina Kirana.
Hal itu memberi sensasi kenikmatan pada Kirana, ia masih berusaha diam diatas tubuh Fredo sampai ada kesempatan menjejak kaki agar vaginanya menjauh dari penis Fredo. Kirana akhirnya berspekulasi. Sekali gerakan ke bawah, lalu sekuat tenaga menjejak kaki ke lantai tentu akan membantunya menjauhkan vaginanya dari penis Fredo.
“Enghhsshh.. ahh.., bang jangan gerak duluhh.. ini nggak boleh terjadi bang, saya wanita bersuami dan abang pasti sudah beristri kan?.” kata Kirana, wajahnya bersemu merah. Tubuh dan wajah Kirana serta kulitnya yang putih mirip dengan artis Mona Ratuliu.
“Iya bu.. saya juga pikir begitu. Tapi bagaimana lagi, posisi kita sulit berubah selama ikatan ini..,” jawab Fredo, ia juga menjadi serba salah dengan posisi itu.
“Oke bang.. sekarang gini aja.. saya akan bergerak turun, dan mungkin itu akan terjadi.. anu abang bisa masuk ke anu saya.. tapi itu hanya sekali ya, dan saya akan mendorong ke atas membuatnya lepas lagi. Setelah itu kita konsentrasi lagi untuk melepas lakban sialan ini..,” kata Kirana dengan nafas berat.
“Iya.. iya. Terserah ibu. Tapi tolong saya jangan dilaporkan ke atasan saya apalagi polisi bu. Kalau kontol saya masuk ke pepek ibu.. nanti saya dibilang memperkosa,” Fredo polos ketakutan.
“Hnnggaak bang.. ini kan karena perampokan sialan itu, jadi bukan salah saya atau abang.. kita sama-sama berusaha keluar dari masalah ini kok.. sekarang abang diam ya.. saya akan berusaha. Ehmm… enghhmmmpp… ahssstt banngghh… ahhhkksss,” Kirana mengerakan tubuhnya bergeser ke bawah. Gerakan itu membuat bibir vaginanya yang sudah menjepit ujung penis Fredo menelan setengah penis itu.
Fredo agak hitam kulitnya, tapi wajahnya manis seperti artis Anjasmara, dan badannya kekar. Penis Fredo dirasakan Kirana lebih besar dan padat dari penis Aris suaminya. Kirana merasakan sensasi nikmat saat kepala penis Fredo terbenam di vaginanya.
“Ayo bu.. dorong lagi ke atas biar lepas,” Fredo khawatir karena kini penisnya sudah mulai menyetubuhi Kirana.
“Iya bang.. hmmmpphh aahhss… banghhsss.. emmpphh.. ahssss,” Kirana berusaha menjejak kaki ke lantai agar tuuhnya terdorong ke atas dan penis itu lepas dari vaginanya, tapi keadaan tak berubah, ikatan lakban mengancing bagian pinggang mereka membuat Kirana tak mungkin menaikkan tubuhnya.
“Akhhss.. bangghh.. gimana inihh.. ahsss..,” Kirana kembali diam tak bergerak, separuh penis Fredo yang dirasanya mebuat nafasnya semakin berat.
“Oke.. sekarang ibu diam saya biar tidak semakin masuk kontol saya. Saya akan berusaha melepas ikatan tangan saya bu.. engghhh,” Fredo mengangkat pinggulnya dan pantatnya menjauh dari lantai agar tangannya bisa bergerak bebas, lalu berusaha melepas dua tangannya dari ikatan lakban. Peluh sudah membasahi tubuh keduanya.
Fredo melakukan itu beberapa kali. Pinggul dan pantatnya yang terangkat menjauh dari lantai membuat akses penisnya masuk lebih dalam ke vagina Kirana. Kirana sudah pecah konsentrasi, kini pikirannya hanya merasakan kenikmatan separuh penis Fredo yang keluar masuk perlahan ke vaginanya mengikuti gerakan pinggul Fredo.
“Akhhss bangghhss ouhh.. akhhh.. ahkkk… enghhhmm,” Kirana semakin mendesah, kini pinggul Kirana melayani gerakan Fredo, ia malah berusaha agar penis Fredo terasa lebih dalam di vaginanya.
Tangan Fredo sudah terlepas dari ikatan dan kini bebas. Tapi libido yang sudah tinggi membuat Fredo bukannya melepaskan ikatan lakban di pinggang mereka, ia justru membuak kancing-kancing baju Kirana dan meremasi payudara Kirana.
“Emmphhh… banghhsss emmphhhhsss,” Kirana semakin hilang kendali diperlakukan seperti itu, kini bibirnya menyambut bibir Fredo, mereka berkecupan sangat dalam dan cukup lama.
Fredo meloloskan susu Kirana dari Bra-nya dan mulai menghisapi payudara Kirana, lalu kedua tangannya mengarah ke bawah dan mengamit sisi CD Kirana agar penisnya mengakses jauh vagina Kirana. Saat itu penisnya sudah bisa masuk utuh ke vagina Kirana, tangannya menekan dan meremasi pantan Kirana membuat Kirana semakin mendesis.
“Ouhgg.. ahhgg.. bu.., tangan saya sudah lepas.. kita bebasin dulu ikatannya atau bagaimana? ouhgg,” Fredo bertanya sambil menahan kenikmatan digenjot Kirana. Ya pinggul Kirana sudah cukup lama menggenjot Fredo membuat penis Fredo bebas keluar masuk ke vagina Kirana.
“Akhh banghh… sshh.. terserah abanghhh sekaranghhh.. ouhss..,” Kirana sudah sangat melayang merasakan kenikmatan penis Fredo, apalagi rangsangan Fredo secara liar di payudaranya membuatnya semakin hilang kendali.
“Baik buhh.. akhh.. kalau begituhh kita tuntaskan duluh.. ouhsss..,” Fredo kemudian melepaskan ikatan tangan Kirana tapi membiarkan ikatan di pinnggang mereka tetap seperti semula.
“Iyaahh banghh.. terusinnn duluhh… akhhsss.. ouhh…,” tangan Kirana yang sudah bebas langsung merangkul leher Fredo dan keduanya kembali saling berpagutan, sementara gerakan pinggul Kirana semakin liar.
 
Masih disatukan dengan ikatan di pinggang, Fredo membalik tubuh Kirana sehingga kini Kirana ditindihnya. Ia lalu menggenjot pantatnya membuat penisnya membobol vagina Kirana secara utuh. Cairan vagina Kirana menimbulkan bunyi kecilpakan setiap kali berbenturan dengan pangkal penis Fredo.
Kirana merasakan gerakan Fredo makin keras dan makin cepat mengakses vaginanya, kenimatan mulai memuncak di klitorisnya seolah mengumpul panas hingga bongkahan pantatnya. Ia mengimbangi gerakan Fredo dengan menggoyang pinggulnya.
“Oughh.. banghhhss… akhhsss.. sayaahhh banhgg… akhhhsss say..ah.. sampaaiiihhh bangghhsss… ouhhhggg…,” Kirana merasakan klimaksnya memuncak, pertahanannya bobol dihantam penis Fredo yang terus menerus menghujam. Tubuhnya menegang merasakan kontraksi otot vaginanya berkedutan intens mengantar kenimatan puncak.
“Aghh… ahhh… yehh… buhhh… akhhsss uhhh…mmmpphhh..,” Fredo membenamkan seluruh penisnya ke vagina Kirana dan melepas spermanya menyembur dinding rahim Kirana sambil bibirnya langsung melumat bibir Kirana. Tubuh keduanya seakan menegang bersamaan mencapi klimaks seksual.
Beberapa saat setelah itu, Fredo lalu melapas iakatan lakban yang menyatukan pingang mereka. Mereka berdua lalu merapihkan busana masing-masing. Perampokan baru saja usai, dan kawanan perampok sudah meninggalkan bank dengan barang jarahannya.Bokep 
“Emm.. bu.. maafkan atas yang bausn terjadi bu. Saya hilaf… engg..,”
“Sudah.. sudah bang. Lupakan saja ya.. saya juga hilaf..,” Kirana memotong pembicaraan Fredo. Keduanya lalu berkenalan lebih jauh dan berjanji untuk sama-sama menyimpan kejadian itu hanya di antara mereka berdua.

Keduanya lalu berpisah, Fredo menolong membebaskan nasabah bank di ruang tunggu, sementara Kirana mencari Aris suaminya yang terikat di lantai dua. Kirana menjaga rahasia bahwa apa yang dilihat Aris dari lantai dua tak seperti yang sesungguhnya terjadi dan dinikmati olehnya.,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *