Cerita Dewasa – Bokep Ngentot Dengan Kaka Temanku Ketika Rumah Sedang Sepi Part 3

Saat kepala tititku sudah masuk, mpok Anah menggoyangkan pinggulnya sedikit, membuatku semakin mudah untuk memasukkan seluruh tititku. Dan akhirnya terbenamlah sudah tititku di dalam memeknya. Jepitannya kuat sekali, namun ada kelicinan yang membuatku merasa seperti di dalam sorga. Kemudian mpok Anah terdiam.

Dia berkonsentrasi agaknya, karena tahu-tahu kurasakan tititku seperti disedot oleh memek mpok Anah. Ya ampuun, rasanya mau meledak tubuhku merasakan denyutan di memek mpok Anah ini. Tititku seperti dijepit dan tidak bisa kugerakkan. Seperti ada cincin yang mengikat tititku di dalam memek mpok Anah. Aku agak bingung, karena aku tidak bisa bergerak sama sekali.

“Mpok, apa nih?” aku bertanya. Bokep 

“Enak nggak Wan?” tanya mpok Anah.

“Iya pok, enak banget. Apaan tuh tadi pok?” aku kembali bertanya.

Mpok Anah tidak menjawab, hanya tersenyum penuh kebanggaan. Kemudian mpok Anah melepaskan jepitan memeknya pada tititku.

“Sekarang kamu gerakin keluar masuk titit kamu ya Wan.” perintah mpok Anah.

Dan akupun mulai permainan sesungguhnya, kugerakkan tititku keluar masuk di lorong kenikmatan mpok Anah. Setiap gerakan yang kubuat menimbulkan sensasi yang luar biasa, baik untukku maupun untuk mpok Anah. Mula-mula pelan saja gerakanku, tapi lama-lama, mungkin karena nafsu yang semakin besar, gerakanku semakin cepat. Dan mpok Anah mengimbangi gerakanku dengan putaran pinggulnya yang mengombang-ambingkan tubuhku. Putaran pinggul mpok Anah membuat seperti ada yang mau meledak dalam diriku.

“Hhgghh.. Oogghh.. Sshh, Waann. Kamu jago banget waann..” desah pok Anah.

Aku tidak tahu apa maksudnya, namun pujiannya membuatku semakin memacu “motor”ku menerobos kegelapan di lorong mpok Anah. Lalu mpok menghentikan putaran pinggulnya dan melingkarkan kakinya ke kakiku sehingga kembali aku tidak bisa bergerak leluasa.

“Wan, sekarang kamu diem aja, kamu rasain aja mpot ayam mpok.” perintahnya.

Lagi, aku tak tahu apa maksudnya, namun mpok Anah mencium bibirku dan lidahnya mengajakku berpagutan kembali.

“Mpok udah mau keluar lagi nih wan, kita barengin ya sayang, mpok tanggung pasti enak deh.” kata mpok Anah.

Tubuh mpok Anah diam, namun kurasakan tititku seperti dijepit dan dipijit dengan lembut, benar-benar luar biasa memek mpok Anah. Kembali desakan lahar dalam diriku menuntut dikeluarkan. Dan denyutan memek mpok Anah terus saja mengemuti tititku membuatku merem melek. Dan akhirnya aku benar-benar tidak kuat menahan lahar yang mendesak itu.

“Mpookk.. Adduuhh.. Sayaa..” aku tidak dapat meneruskan kata-kataku, tapi mpok Anah rupanya mengerti bahwa aku sudah hampir mencapai klimaksku.

“Tahan Wan, mpok juga mau nyampe nih, Barengin ya Wan.” kata mpok Anah. Bokep 

Aku tak peduli, karena aku tidak bisa menahannya, dengan erangan panjang, aku merasakan titit ku mengeras dan tubuhku mengejang. Kuhujamkan tititku dalam-dalam ke memek mpok Anah, dan menyemburlah lahar yang sudah mendesak dari tadi ke dalam memek mpok Anah.

“Mpookk.. Aagghh..”

Croott… Crroott… Mpok Anah pun menjerit kecil dan tubuhnya menegang, tangannya memeluk dengan kuat. Di dalam kegelapan memek mpok Anah, semprotan air maniku bercampur dengan banjirnya air mani mpok Anah. Aku tak bisa mengungkapkan bagaimana enaknya sensasi yang kurasakan.

Pinggul mpok Anah bergetar, dan menghentak dengan kerasnya. Memeknya berdenyut-denyut, enak sekali. Banyak sekali lahar yang kumuntahkan di memek mpok Anah, ditambah lahar mpok Anah, rupanya tidak mampu ditampung semuanya, sehingga sebagian meleleh keluar dari memek mpok Anah dan turun ke belahan pantatnya.

Lama kami berdiam dalam posisi masih berpelukan, tititku masih terbenam di memek mpok Anah. Tubuh kami bersimbah peluh, nafas kami masih memburu. Kemudian, mpok Anah tersenyum, lalu menciumku.

“Kamu hebat banget Wan. Baru pertama aja udah bisa bikin mpok puas. Gimana nanti kalo udah jago.” kata mpok Anah.

“Pok, Ma kasih ya pok. Enak banget deh tadi pok.” kataku.

“Sama-sama Wan, mpok juga terima kasih udah dikasih perjaka kamu. Besok mau lagi nggak?” tantang mpok Anah.

“Mau dong pok, siapa yang nggak mau memek enak kayak gini.” jawabku sambil mengecup bibirnya. Dan kamipun kembali berpagutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *