Bokep Kost Si Dimas Nafsu Part 2

mengeras kukocok dan kujilati, lalu kumasukkan ke mulutku.

Bersama dengan Indah, kami bergantian melayani ‘adik’ Dimas dengan jilatan dan emutan. Indah melakukan aktivitasnya dengan terngkurap diatas tubuh Dimas dengan kata lain mereka dalam posisi 69, jadi Dimas bisa menikmati vagina Indah sementara kami berdua menikmati penisnya. Dimas sangat menikmati vagina Indah, hal ini nampak dari cara dia menjilat dan menyedot liang itu, terkadang suara hisapannya terdengar jelas sehingga membuat Indah mengerang pendek. Beberapa menit kemudian Indah mengerang lebih panjang dan suara seruput Dimas terdengar lebih jelas, ternyata Indah sudah mencapai orgasme pertama. Dimas mengganti posisi, Indah disuruh telungkup di ranjang dan pantatnya diangkat menungging, Dimas sendiri mengambil posisi di belakangnya dan mengarahkan senjatanya ke vagina Indah. Indah merintih sambil meremas sprei menikmati penis Dimas melesak masuk membelah bibir bawahnya. Ketika penis itu masuk sebagian, Dimas menghentakkan pinggulnya dengan bertenaga sehingga penisnya amblas seluruhnya dalam vagina Indah. Tubuhnya tersentak pelan dengan mata membelakak diikuti dengan erangan nikmatnya. Bokep 

Dimas memompa Indah dengan gerakan-gerakan yang mantap dan erotis sehingga Indah tidak sanggup berkata apa-apa selain mengap-mengap keenakan. Kedua tangannya menjelajahi payudara Indah yang berukuran sedang tapi padat, kedua putingnya dipencet-pencet atau dipelintir. putri77.org Aku sendiri yang tidak tahan hanya menonton mengambil posisi berselonjor di depan Indah, kedua pahaku kubuka lebar dan kudekatkan ke wajah Indah.
“Dah…jilatin punya gua yah…ga tahan nih !”
Indah mulai menjilati paha dan vaginaku, lidahnya menari-nari menggelikitik klitorisku yang sudah menegang sementara tangannya meraih payudaraku dan mencubit-cubit putingku. Lidah Indah memberi rangsangan tak terkira pada kemaluanku sehingga aku tidak tahan untuk tak mendesah. Desahan kami bertiga pun terdengar memenuhi kamar ini. Kami berganti posisi menjadi woman on top, Indah bergoyang di atas penis Dimas dan aku naik ke wajah Dimas berhadapan dengan Indah, kini vaginaku dilayani oleh Dimas dengan lidahnya.

Sambil terus bergoyang aku berciuman dengan Indah, aku kembali menikmati lidah sesama jenisku, kami bercipokan sambil mengeluarkan desahan-desahan tertahan. Ciuman Indah terus turun ke leherku hingga berhenti di payudara kananku, sebuah gigitan kecil disertai hisapan pada daerah itu membuatku menggeliat, disusul tangan Dimas menjulur dari bawah mencaplok yang kiri. Ooohh…sepertinya bagian sensitifku diserang semua, lidah Dimas yang dikeraskan itu melesak masuk lebih dalam dan bergoyang menggelikitik dinding kemaluanku, tangannya yang satu meremas dan sesekali menepuk pantatku yang sekal. Aku semakin erat mendekap Indah sambil satu tanganku meremas payudaranya. Tak lama kemudian aku merasa sesuatu yang mendesak keluar dari bawah sana, ahh…aku tak sanggup lagi menahan cairan cinta yang mulai membasahi vaginaku. Hal yang sama juga dialami Indah tak lama kemudian, dia melepas emutannya pada putingku, nafasnya makin memburu dan dia menaik-turunkan tubuhnya dengan lebih cepat. Bokep 

Tubuh kami berdua mengejang hebat dan erangan klimaks keluar dari mulut kami. Dimas menusuk-nusukkan jarinya ke vaginaku membuat cairan itu makin membanjir dan tubuhku makin tak terkendali, aku mendesah panjang tanpa mempedulikan rasa sakit dari kuku Indah yang mencakar lenganku. Cairanku diseruput Dimas dengan rakusnya, vagina Indah juga mengeluarkan banyak cairan sehingga menimbulkan bunyi kecipak air. Goyangan kami mulai mereda, kami berpelukan menikmati sisa-sisa orgasme barusan, kami menghimpun nafas kami yang kacau balau, keringat seperti embun membasahi dahi dan tubuh kami. Akhirnya kujatuhkan diriku ke samping dan Indah jatuh di dekapan Dimas. Dimas menoleh ke samping bertatapan muka denganku lalu mengembangkan senyum, nampak mulutnya masih basah oleh cairan cintaku. Hebat juga dia, bisa membuat dua wanita klimaks dalam waktu hampir bersamaan, begitu pujiku dalam hati.

“Gimana girls, ready for next round ? gua belum keluar nih” katanya sambil mengelus rambut panjang Indah.
“Hhhh…lu duaan aja dulu deh, gua kumpul tenaga dulu. Heh sialan lu Ndah, pakai cakar-cakaran segala sakit tau, nih !” omelku memperlihatkan bekas cakaran di lengan kiriku yang sedikit berdarah sambil mencubit lengannya.
“Hihihi…sory dong Ci, tadi kan kita lagi lupa daratan lagi, yang penting kan enjoy juga” jawabnya santai sambil tersenyum kecil.
Sebentar kemudian Dimas sudah membalikkan tubuh Indah menjadi telentang dibawahnya, lalu kembali penisnya dimasukkan ke vagina Indah diiringi desahannya. Ranjang ini sudah mulai bergetar lagi oleh goyangan tubuh mereka. Sambil menggenjot Dimas meraih payudaraku dan memencetnya lembut sebagai sinyal mengajakku segera bergabung.
“Ntar yah, gua mo minum dulu nih, haus” kataku sambil bangkit berdiri dan mengambil sebuah gelas, aku membuka kran dispenser yang terletak di dekat jendela untuk mengisi air.

Ketika sedang meneguk air tiba-tiba aku mendengar suara kresek-kresek di pintu. Kutajamkan pendengaranku dan melihat ada seperti bayangan di celah bawah pintu, pasti seseorang mengintip kami pikirku. Aku tadinya bermaksud memberitahu mereka, tapi sebaiknya kuselidiki sendiri karena mereka sedang sibuk berpacu dengan nafsu sampai tidak begitu menghiraukanku. Kusingkap sedikit tirai jendela untuk melihat siapa di luar sana, ada seseorang pria sedang menempelkan telinganya pada pintu, dia juga berusaha mencari-cari lubang untuk mengintip, tapi wajahnya tidak jelas. Dalam pikiranku terbesit sebaiknya kuajak saja dia untuk meramaikan, mumpung aku daritadi belum dimasuki penis karena Dimas sedang asyik menggumuli Indah. Maka sebelumnya aku melihat dulu sekeliling apa ada orang lain lagi selain dia, letak kamar ini cukup strategis agak ujung dan jauh dari keramaian, setelah yakin tidak ada siapapun lagi selain pengintip ini kuberanikan diri membuka pintu mengejutkannya. Pelan-pelan gagang pintu kuputar dan…hiya…orang itu terdorong masuk karena sedang menyandarkan tubuhnya pada pintu, dengan cekatan pintu kembali kututup. Orang itu benar-benar terkejut, bingung, dan terangsang melihat sekelilingnya bugil dan ada yang bersenggama pula.

Dimas dan Indah yang sedang berasyik-masyuk kontan ikut terkejut, Indah menyambar guling untuk menutupi tubuhnya dan menjerit kecil. Belakangan aku tahu dia adalah kacung di kost ini, namanya Dadan, usianya masih 17 tahun, anaknya tinggi kurus dan berkulit sawo matang. Tadinya dia cuma mau mengambil barang di gudang yang kebetulan harus lewat kamar ini, ketika itu lah dia mendengar suara-suara aneh dan terpancing untuk mendengar dan mengintipnya. Dia langsung tertunduk-tunduk minta maaf berkali-kali karena dimarahi Dimas yang merasa gusar diintip olehnya. Namun ketika Dimas merenggut kerah baju pemuda itu dan hendak memukulnya buru-buru aku mencegah dan menenangkan si Dimas yang bertemperamen tinggi.
“Ehhh…udah-udah, dia kan ga sengaja tadi, kita juga yang salah terlalu keras suaranya…udah lu sana aja terusin pestanya sama Indah, biar dia gua yang urus, lagian di sini kurang cowoknya” bujukku mengedipkan sebelah mata pada Dimas.
Kuelus-elus dada Dimas dan berusaha menenangkannya, setelah kubujuk-bujuk akhirnya dia mundur juga.
“Tenang Mas, lu orang terusin aja, biar gua urus yang ini”

Akupun tersenyum padanya mencoba mengajak bicara sambil memegangi kedua lengannya, kurasakan tubuhnya masih agak gemetar dan tertunduk, entah karena tegang, kaget, atau malu.
“Nama lu Dadan ya ?” tanyaku dengan lembut dan dijawab dengan anggukan kepalanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *