Cerita Bokep Dewasa Pantai Tempat Melepas Rasa Cemburu Part 2

Kamu sudah punya pacar, belum? Tanyaku.

Sudah. Nadanya jadi lain, agakagak sendu. Bokep 

Tidak ikut tadi?

Nggak.

Kenapa?

Lagi marahan aja.

Wah.., gawat nih.

Biarin aja.

Kenapa emangnya?

Dia ketangkap basah selingkuh dengan temanku, tapi tidak mengaku.

Perang, dong?

Aku marah! Eh dia lebih galak.

Dibalas lagi dong. Jangan didiemin aja.

Gimana caranya? Tanyanya polos.

Kamu selingkuh juga. Jawabku asalasalan.

Bener?

Iya. Jangan mau dibohongin, cowok tu selalu begitu.

Lho, Mas sendiri cowok. Bokep 

Makanya, aku tak percaya sama cowok. Sumpah, sampai sekarang aku tak pernah pacaran sama cowok. Hahaha.

Dia ikut tertawa.

Aku
mengambil rokok dari saku depan kemejaku, menyalakannya. Diana meminta
satu rokokku. Anak ini badung juga. Sambil merokok, dia tampak lebih
rileks, kakinya tanpa sadar telah nemplok di dashboardku. Aku merengut,
hendak marah, tapi tak jadi, pahanya yang mulus terpampang di depanku,
membuat gondokku hilang.

Setelah itu aku mulai tertarik
mencuricuri pandang. Diana tak sadar, dia memejamkan mata, menikmati
asap rokok yang mengepul dan keluar melalui jendela yang terbuka. Gadis
ini benarbenar cantik. Rambutnya panjang. Tubuhnya indah. Dari baju
kaosnya yang pendek, dapat kulihat putih mulus perutnya. Dadanya
mengembang sempurna, tegak berisi. filmbokepjepang.com

Tanpa sadar penisku bereaksi.

Aku menyalakan tape mobilku. Diana memandangku saat sebuah lagu romantis terdengar.

Mas, setelah ini mau kemana?

Pulang. Kemana lagi?

Kita ke pantai saja yuk. Aku suntuk nih. Katanya menghembuskan asap putih dari mulutnya.

Ngapain

Lihat laut, ngedengerin ombak, ngapain aja deh. Aku males pulang jadinya. Selalu ingat Ipet, kalau aku sendirian.

Ipet?

Pacarku.

Oh. Tapi tadi katanya ngantuk?

Udah terbang bersama asap. Katanya,
tubuhnya doyong ke arahku, melingkarkan lengan ke bahuku, dadanya
menempel di pangkal tangan kiriku. Hangat.

Bolehlah. Kataku, setelah berpikir
kalau besok aku tidak harus pagipagi ke kantor. Jadi setelah mengantar
materi yang kudapat kepada rekanku yang akan membuat beritanya, aku dan
Diana menuju arah utara. Ancol! Mana lagi pantai di Jakarta ini.

Aku
parkirkan mobil Kijangku di pinggir pantai Ancol. Di sana kami terdiam,
mendengarkan ombak, begitu istilah Diana tadi. Sampai setengah jam kami
hanya berdiam. Namun kami duduk telah semakin rapat, sehingga dapat
kurasakan lembutnya tubuh yang ada di sampingku.

Tibatiba Diana mencium pipiku.

Terima kasih, Mas Ray.

Untuk apa?

Karena telah mau menemani Diana.

Aku hanya diam. Menatapnya. Dia
pun menatapku. Perlahan menunduk. Kunikmati kecantikan wajahnya. Tanpa
sadar aku raih wajahnya, dengan sangat perlahanlahan kudekatkan wajahku
ke wajahnya, aku cium bibirnya, lalu aku tarik lagi wajahku agak
menjauh. Aku rasakan hatiku tergetar, bibirku pun kurasakan bergetar,
begitu juga dengan bibirnya.

Aku tersenyum, dan ia pun tersenyum. Kami
berciuman kembali. Saat hendak merebahkannya, setir mobil menghalang
gerakan kami. Kami berdua pindah ke bangku tengah Kijangku. Aku cium
kening Diana terlebih dahulu, kemudian kedua matanya, hidungnya, kedua
pipinya, lalu bibirnya. Diana terpejam dan kudengar nafasnya mulai agak
terasa memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat membara.
Tanganku memegang dadanya, meremasnya dari balik kaos tipis dan bhnya.

Sesaat kemudian kaos itu telah kubuka.
Aku arahkan mulutku ke lehernya, ke pundaknya, lalu turun ke buah
dadanya yang indah, besar, montok, kencang, dengan puting yang memerah.
Tanganku membuka kaitan BH hitamnya. Aku mainkan lidahku di puting kedua
buah dadanya yang mulai mengeras. Yang kiri lalu yang kanan.

Mas Ray, kamu tau saja kelemahan saya, saya paling nggak tahan kalo dijilat susu saya, aahh.

Aku pun sudah semakin asyik mencumbu
dan menjilati puting buah dadanya, lalu ke perutnya, pusarnya, sambil
tanganku membuka mini skirtnya. filmbokepjepang.com

Terpampanglah jelas tubuh
telanjang gadis itu. Celana dalamnya yang berwarna hitam, menerawangkan
bulubulu halus yang ada di situ. Kuciumi daerah hitam itu.

Aku berhenti, lalu aku bertanya kepada Diana

Diana kamu udah pernah dijilatin itunya?

Belum, kenapa?.

Mau nyoba nggak?.

Diana mengangguk perlahan.

Takut ia berubah pikiran, tanpa
menunggu lebih lama lagi langsung aku buka celana dalamnya, dan
mengarahkan mulutku ke kemaluan Diana yang bulunya lebat, kelentitnya
yang memerah dan baunya yang khas. Aku keluarkan ujung lidahku yang
lancip lalu kujilat dengan lembut klitorisnyana.

Beberapa detik kemudian kudengar desahan panjang dari Diana

sstt Aahh!!!

Aku terus beroperasi di situ

aahh, Mas Ray, gila nikmat bener,
Gila, saya baru ngerasain nih nikmat yang kayak gini, aahh, saya
nggak tahan nih, udah deh

Lalu dengan tibatiba ia menarik
kepalaku dan dengan tersenyum ia memandangku. Tanpa kuduga ia
mendorongku untuk bersandar ke bangku, dengan sigapnya tangannya membuka
sabuk yang kupakai, lalu membuka zipper jins hitamku. Tangannya
menggapai kemaluanku yang sudah menegang dan membesar dari tadi. Lalu ia
memasukkan batang kemaluanku yang besar dan melengkung kedalam
mulutnya.

aahh Lenguhku

Kurasakan kehangatan lidah dalam mulutnya. Namun karena dia mungkin belum biasa, giginya beberapa kali menyakiti penisku.

Aduh Diana, jangan kena gigi dong, Sakit. Nanti lecet

Kuperhatikan wajahnya, lidahnya sibuk
menjilati kepala kemaluanku yang keras, ia jilati melingkar, ke kiri, ke
kanan, lalu dengan perlahan ia tekan kepalanya ke arahku berusaha
memasukkan kemaluanku semaksimal mungkin ke dalam mulutnya. Namun hanya
seperempat dari panjang kemaluanku saja kulihat yang berhasil terbenam
dalam mulutnya.

Ohk!.., aduh Mas Ray, cuma bisa masuk seperempat

Ya udah Diana, udah deh jangan dipaksaain, nanti kamu tersedak.

Kutarik tubuhnya, dan kurebahkan
ia di seat Kijangku. Lalu ia membuka pahanya agak lebar, terlihat
samarsamar olehku kemaluannya sudah mulai lembab dan agak basah. Lalu
kupegang batang kemaluanku, aku arahkan ke lubang kemaluannya. Aku
rasakan kepala kemaluanku mulai masuk perlahan, kutekan lagi agak
perlahan, kurasakan sulitnya kemaluanku menembus lubang kemaluannya.

Kudorong lagi perlahan,
kuperhatikan wajah Diana dengan matanya yang tertutup rapat, ia
menggigit bibirnya sendiri, kemudian berdesah.

sstt, aahh, Mas Ray, pelanpelan ya masukkinnya, udah kerasa agak perih nih

Dan dengan perlahan tapi pasti kudesak
terus batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Diana, aku berupaya
untuk dengan sangat hatihati sekali memasukkan batang kemaluanku ke
lubang vaginanyana. Aku sudah tidak sabar, pada suatu saat aku
kelepasan, aku dorong batang kemaluanku agak keras. Terdengar suara
aneh. Aku lihat ke arah batang kemaluanku dan kemaluan Diana, tampak
olehku batang kemaluanku baru setengah terbenam kedalam kemaluannya.
Diana tersentak kaget.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *