Cerita Bokep Dewasa Pantai Tempat Melepas Rasa Cemburu Part 1

Mas Ray itu mu keras sekali membikin aku bisa orgasme tak akan kulupakan
malam ini bersamu kata dari Diana yang aku kenal saat berkampanye di
bundaran HI.Â

Ceritanya
begini, saat aku sedang berkeliling untuk mencari sebuah informasi
untuk sebuah tugas kantor, aku tak sengaja lewat di sekitaran bundaran
HI, ternyata disana banyak orang berkampanye untuk sebuah partai,
perkenalkan nama aku Monray panggilan Ray aku bekerja di sebuah
perusahaan yang bagiannya untuk meliput sebuah berita / acara, saat aku
sedang mengambil gambar di sekitaran budaran HI. Bokep 

Disitulah
ada gadis yang memang cantik parasnya, pandanganku tertuju kepada gadis
itu, saat itu dia sedang bergerombol dengan temannya yang berkampanye
kepada sebuah partai, dia memberiku senyuman kepadaku. Gadis itu dan
temannya memakai sebuah kaos partai, yang mana bagian bawahannya dan
lengannya dipotong sehingga menyerupai sedang memakai tank top,
sedangkan bawahannya dipadu dengan celana panjang ekstra ketat yang
berwarna putih.

Mas, Mas wartawan ya? katanya kepadaku.

Iya.

Wawancarai kita dong, Salah seorang temannya nyeletuk.

Emang mau?.

Tentu dong. Tapi photo kita dulu

Nah darisinilah berawal cerita ini dan kini ku koleksi dalam kenangan sehingga menjadi Kumpulan Cerita Dewasa

Mereka beraksi saat kuarahkan kameraku kepada mereka. Dengan lagak dan gaya masingmasing mereka berpose.

Kenapa sudah ada di sini, sih? Bukankah ____ (nama partai) baru besok kampanyenya?.

Biarin Mas, daripada besok dikuasai partai lain?.

Memang akan terus di sini? Sampai pagi?. Bokep 

Iya, demi ____ (nama partai), kami rela begadang semalaman.

Hebat.

Mas di sini aja, Mas. Nanti pasti ada lagi yang ingin manjat tugu selamat datang. Kata gadis yang menarik perhatianku itu.

Aku pun duduk dekat mereka, berbincang
tentang pemilu kali ini. Harapanharapan mereka, tanggapan mereka, dan
pendapat mereka. Mereka lumayan loyal terhadap partai mereka itu,
walaupun tampak sedikit kecewa, karena pemimpin partai mereka itu kurang
berani bicara. Padahal diproyeksikan untuk menjadi calon presiden. Aku
maklum, karena tahu latar belakang pemimpin yang mereka maksudkan itu.

Eh, nama kalian siapa? Tanyaku, Aku Ray.

Saya Diana. Kata cewek manis
itu, lalu temantemannya yang lain pun menyebut nama. Kami terus
bercakapcakap, sambil minum teh botol yang dijual pedagang asongan.

Waktu terus berlalu. Beberapa kali aku
meninggalkan mereka untuk mengejar sumber berita. Malam itu bundaran HI
didatangi Kapolri yang meninjau dan menyerah melihat massa yang telah
bergerombol untuk pawai dan kampanye, karena jadwal resminya adalah
pukul 06.00 18.00. filmbokepjepang.com

Saat aku kembali, gerombolan Diana masih ada di sana.

Saya ke kantor dulu ya, memberikan kaset rekaman dan hasil photoku. Sampai ketemu. Pamitku.

Eh, Mas, Mas Ray! Kantornya x (nama koranku), khan. Boleh saya menumpang? Diana berteriak kepadaku.

Kemana?

Rumah. Rumah saya di dekat situ juga.

Boleh saja. Kataku, Tapi katanya mau tetap di sini? Begadang?

Nggak deh. Ngantuk. Boleh ya? Gak ada yang mau ngantarin nih.

Aku pun mengangguk. Tapi dari tempatku berdiri, aku dapat melihat di dalam mini bus itu ada sepasang remaja berciuman.

Benarbenar kampanye, nih? Sama saja
kejadian waktu meliput demontrasi mahasiswa dulu. Waktu teriak, ikutan
teriak. Yang pacaran, ya pacaran. (Ini cuma sekedar nyentil, lho. Bukan
menghujat. Angkat topi buat gerakan mahasiswa kita! Peace!)

Diana menggandengku. Aku melambai pada rekanrekannya.

Diana! Pulang lho! Jangan malah Teriak salah seorang temannya.

Diana cuma mengangkat tinjunya, tapi matanya kulihat mengedip.

Lalu kami pun menuju mobilku. Dengan
lincah Diana telah duduk di sampingku. Mulutnya berkicau terus,
bertanyatanya mengenai profesiku. Aku menjawabnya dengan senang hati.
Terkadang pun aku bertanya padanya. Dari situ aku tahu dia sekolah di
sebuah SMA di daerah Bulungan, kelas 2. Tadi ikutikutan temantemannya
saja. Politik? Pusing ah mikirinnya.

Usianya baru 17 tahun, tapi tidak mendaftar pemilu tahun ini. Kami terus bercakapcakap. Dia telah semakin akrab denganku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *