Tante Sex Muda & Tukang Isi Ulang Air

Ini cerita tentang seorang yang awalnya sangat mengidolakan Tante muda yang menjadi langganannya dalam isi ulang air, tapi entah kenapa, nasib mujur menhampiri. bak ketiban durian runtuh. Si tante justru ngerespon si tukang air. Sex 

Beberapa bulan terakhir ini saya sering merindukan tante dina, beliau adalah salah satu langganan air isi ulangku yang tinggal di perumahan sebelah perumahanku. Ya, saya memang pengusaha depot air minum isi ulang, umurku 34 tahun, dan tante dina adalah seorang ibu satu anak yang umurnya mungkin sebaya denganku.

Untuk menanyakan umur pastinya, enggan sekali saya melakukannya, karena yang saya tahu masalah umur adalah masalah yang sensitif untuk seorang perempuan, apalagi bagi perempuan yang sudah menikah dan memiliki momongan.

Rasa rindu ini berawal ketika suatu pagi saya mengantar air pesanannya, saat itu saya melihat perempuan ini memandu langkahku menuju dapurnya hanya dengan menggunakan celana dalaman (celana tipis transparan selutut-pembaca mungkin tahu bentuk dan nama celana ini), alhasil celana dalamnya dan bentuk pantatnya nampak jelas dihadapanku. “ah…pagi-pagi sudah mengusik libidoku yang sejatinya memang dalam keadaan tinggi bila di waktu pagi…” kataku dalam hati. “Naikin pak!!!” perintahnya membuyarkan lamunanku.

“Apanya bu yang mau dinaikin???” jawabku spontan ngaco karena terkontaminasi pikiran kotor pada saat itu. “ya galonnya atuh…naikin ke dispenser, emang apaan yang mau dinaikin???” katanya sambil menyunggingkan senyum tipis dari bibirnya yang chubby. Begitulah  Sex  awalnya saya memiliki dendam rindu kepada wanita itu. artikelbokep.com Sejujurnya kuakui kerinduan ini bukan kerinduan cinta kasih, tapi melainkan kerinduan nafsu.

Semenjak peristiwa pagi itu, sering saya membayangkan berhubungan badan dengannya, dan setiap kali saya mengantar air kerumahnya, tak lepas mataku mencuri-curi pandang pada bagian-bagian tertentu tubuhnya. Payudaranya yang tidak terlalu besar, bulat menantang dari balik baju yang dikenakannya, pinggulnya yang lebar semakin menambah keindahan betuk pantatnya yang terlihat tebal dan berisi, kulit punggung telapak tangannya saja putih bersih, apa lagi selangkangannya, menurutku lebih-lebih lagi.

Saking terobsesinya saya dengan tubuhnya, sampai-sampai saya amalkan mantera yang saya dapat dari browsing di internet. “niat ingsun kirim mimpen tujuh layaran ning hatine tante dina binti fulan…blablabla….”

Kubaca sebelum tidur sebanyak 3 kali sambil membayangkan wajahnya lalu kepruk bantal 3 kali juga, dan paginya sering saya dapati dia habis mandi basah setelah malamnya saya bacakan mantera itu. saya tak tahu pasti apakah mandi basahnya itu karena habis bermimpi bersetubuh denganku atau karena hal lain. Tapi yang pasti, sejak saya amalkan bacaan itu, ada-ada saja alasannya untuk berlama-lama denganku daripada hanya sekedar ngantar air “Buru-buru amat, ngopi dulu atuh.

Salah satu contoh alasan dengan logat daerahnya yang kental, atau “Pak tolong benerin ini dulu dong!” “Tolong pasangin gas sekalian ya pak!” serta kalimat-kalimat pertanyaan singkat yang sifatnya pribadi, dan yang paling berkesan adalah tatapan matanya itu, mengisyaratkan rasa yang dalam. Alhasil kini saya dan tante dina semakin dekat, tidak lagi sebatas hubungan penjual dan pembeli, sering di sela-sela hubungan bisnis, kami isi dengan saling curhat, atau sekedar obrolan-obrolan singkat penuh berisi. Berisi, karena dari obrolan itulah akhirnya saya tahu kalau sebenarnya ia tidak mencintai suaminya, dari obrolan-obrolan itulah akhirnya saya semakin mengenal wanita itu, dan begitupun dia sebaliknya.

Kemarin pagi seperti biasanya saya ngantar air ke rumahnya, tapi kali ini saya tidak menunggu dia keluar dulu untuk mengiringi saya membopong galon dari pintu depan ke dapur seperti hari-hari biasanya, kemarin pagi, saya langsung masuk saja karena saya lihat pintu depan terbuka lebar tidak seperti pagi-pagi biasanya, lagipula, saya sudah familier dengan rumah dan penghuninya ini. Langkahku terhenti karena kaget dan hampir-hampir saja galon air ditanganku terlempar karena mendengar pekik perempuan di pojok ruang tengah rumah ini. Wajah perempuan yang memekik itu tidak asing buatku, tapi seonggok daging kembar yang menggelantung di dadanya itu yang membuat saya terkesima tak berkedip dibuatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *