CERITA SEX KENIKMATAN MEMEK TEMBEM YANG RAPET PART 2

Selang beberpa menit akupun croooot juga hingga akhirnya. Saya menarik keluar senjataku dan berbaring terlentang di sisinya seraya menghela nafas panjang. Puas rasanya merasakan seluruh kesenangan tubuhnya. SEX

Perempuan punya format tubuh estetis itupun tampak puas, seakan terlepas dari dahaganya, yang tampak dari guratan senyumnya. Saya lihat selakangannya, terdapat ceceran air maniku putih kental meleleh di bibir vaginanya bahkan terdapat yang di pahanya.
Pengalaman malam tersebut sangat menakjubkan, sampai sampai berapa kali aku menaiki bu Dini, aku lupa. Yang jelas kami beradu nafsu nyaris sepanjang malam dan tidak cukup tidur.

Keesokan harinya. Busa-busa sabun mengisi bathtub, aku dan bu Dini mandi bersama, kami saling menyabun dan menggosok, semua sisi-sisi tubuhnya kami telusuri, tergolong bagian yang sangat pribadi. Yang mengasyikkan pun ketika dia menyabun penisku dan mengocok-kocok lembut. Saya senang sekali dan telah barang tentu membawa efek nikmat.
“Saya heran barang ini semalaman kok tegak terus, kayak tugu Novis, besar lagi. Ukuran jumbo lagi?!”, katanya seraya menimang-nimang tititku.

“Kan Ibu yang buat begini?!”, jawabku. Kami tersenyum bersama.
Sehabis mandi, kuintip lewat jendela kamar, Sumarni sedang nyapu halaman depan, bila aku keluar rumah tidak mungkin, dapat ketahuan. Waktu baru pukul separuh enam. Tetapi senjata ini belum pun turun, tiba-tiba hasrat lelakiku pulang bangkit kencang sekali.

Kembali meletup-letup, jantung berdetak kian kencang. Lagi-lagi aku mendekati janda yang telah berpakaian itu, dan kupeluk, kuciumi. Saya agak membungkuk, sebab aku lebih tinggi. Bau aroma semerbak disekujur tubuhnya, rasanya lebih fresh, sehabis mandi.

Lalu ku telanjangi dia agar terlihat semua dua gunung gembal dan belahan lembah yang tembem. Kami berdua pulang berbugil ria dan mengarah ke tempat tidur. Kedua manusia lelaki wanita ini saling bercumbu, mengulangi kesenangan semalam.

Ia tergeletak dengan manisnya, pemandangan yang estetis paduan antara pinggul depan, pangkal paha, dan rerumputan tidak banyak di tengah memblokir samara-samar huruf “V”, tanpa terdapat gumpalan lemaknya.
Aku buka dengan pelan kedua pahanya. Aku ciumi, mulai dari lutut, lantas merambat ke paha mulusnya. Sementara tangannya mengurut-urut lembut penisku. Tubuhku mulai bergetaran, kemudian aku membuka selakangannya, menyibakkan rerumputan di sana.

Aku hendak melihat secara jelas barang miliknya. Jariku menyentuh benda yang berwarna pink itu, mulai unsur atas membelai-belainya dengan lembut, sesekali mencubit dan mengelus kembali. filmbokepjepang.comBu Dini bergelincangan, tangannya kian erat memegang tititku.
Kemudian jariku mulai masuk ke lorong, lantas menari-nari di sana, laksana malam tadi. Tapi bibir, dan terowongan yang didominasi warna pink ini lebih jelas, laksana bunga mawar yang merekah. Beberapa ketika aku mengerjakan permainan ini, dan menjadi paham dan jelas betul struktur kewanitaan bu Dini, yang menghebohkan semalam. SEX

Gelora nafsu kian menggema dan menjalar seantero tubuh kami, saling menghirup dan mencumbu, makin memanas da n berlari kejar-kejaran. Seperti ombak laut mendesir-desir menerpa pantai. Tiada kendali yang bisa mengekang dari kami berdua.
Apalagi saat puncak kesenangan mulai nampak dan menghampiri ketat. Sebuah kejutan, tanpa aku duga sebelumnya penisku yang semenjak tadi di urut-urut lantas dikulum dengan lembutnya. Pertama dijilati kepalanya, kemudian dimasukkan ke rongga mulutnya.

Rasanya saya disuruh melayang ke antariksa tinggi sekali mengarah ke bulan. Aku menjadi kelelahan. Sesi berikutnya dia memungut posisi istirahat terlentang, sedangkan aku pasang kuda-kuda, tengkurap yang bertumpu pada kedua tangan saya.

Saya mulai memasukkan penisku ke arah lubang kewanitaan bu Dini yang tadi telah saya “pelajari” bagian-bagiannya secara cermat itu. Benda ini memang rasanya tiada tara, saat kumasukkan, tidak melulu saya yang menikmati enaknya penetrasi, tetapi pun bu Dini merasakan kesenangan yang luar biasa, tampak dari ekpresi wajahnya, dan desahan lembut dari mulutnya.

Aaaauuhhh ahahhhhh Desah nya setiap kali ku sdok memeknya yang lembut. Seraya menekankan pula pinggulnya ke arah tititku. Kami berdua mengulangi melintasi samodra birahi yang menakjubkan, pagi itu.
Semuanya telah selesai, aku keluar rumah seKitar pukul separuh delapan, ketika Sumarni membasuh di belakang.

Sebuah wisata seks yang tak tersangka sebelumnya. Kenikmatan yang kuraih, prosesnya mulus, semulus paha bu Dini. Singkat, cepat dan mengalir begitu saja, tetapi membawa kesenangan yang menghebohkan.
Betapa aku dapat merasakan kehangatan tubuh bu Dini secara utuh, orang yang sekitar ini menjadi majikanku. Menyaksikan rona wajah bu Dini yang memerah jambu, kepasrahannya dalam ketelanjangannya, mengindikasikan kedagaan seorang perempuan yang mebutuhkan usapan dan kehangatan seorang pria.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, si kumbang muda kian sering mengunjungi bunga guna mengisap madu. Dan bunga tersebut masih segar saja, bahkan rasanya kian segar menggairahkan. Memang bunga tersebut masih mekar dan belum pun layu, atau memang tidak inginkan layu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *