Cerita Skandal Sex Dokter Cantik Dan Kepala Desa part 2

Hingga saat itu hujan belum reda dan Pak Rahmat terpaksa nginap di rumah itu. Andini terus menemani Pak Rahmat ngobrol tentang pekerjaan hingga rencana ia akan menikah. Pak Rahmat mendengarnya dengan penuh perhatian dan sesekali mencuri pandang dada Andini. Andini tak enak hati jika ia meninggalkan Pak Rahmat sendirian malam itu karena Pak Rahmat telah banyak membantunya. Sedang matanya mulai ngantuk. Sedang hiburan di rumah itu tidak ada karena tidak adanya jaringan televisi. Melihat Andini yang mulai ngantuk itu Pak Rahmat menyuruh Andini tidur duluan.
“Bu, tidur aja dulu biar saya diluar sini.”
“Wah saya nggak enak ni pak ,masa’ Pak Rahmat saya tinggal.” Andini memaksakan dirinya untuk terus ngobrol hingga jam menunjukan pukul 9 00 wib yang kalau didesa itu telah larut ditambah hujan deras.

Cerita Skandal Sex Dokter Cantik Dan Kepala Desa – Dari tadi Pak Rahmat terus memperhatikan Andini karena suasana malam itu membuatnya ingin mengambil kesempatan terhadap Andini dengan tidak menampakkan keinginannya.
Padahal saat itu tanpa di sadari Pak Rahmat telah duduk disamping Andini. sexy
“Bu… Andini.., dingin ya buk..” kata Pak Rahmat.
“Ya pak…,” sahut Andini.. dengan pasti Pak Rahmat, meraih tangan
Andini…
“Ini buk, saya pegang tangan ibu ya.., biar dinginnya hilang….” bisik Pak Rahmat.

Andinipun membiarkan Pak Rahmat meraih tangannya, memang ada hawa hangat yang ia rasakan. Lalu Pak Rahmat melingkarkan tangannya di bahu Andini dan mengelus balik telinga Andini, padahal itulah daerah sensitif Andini. Kepala Andini lalu rebah di bahu Pak Rahmat dan seperti sepasang kekasih Pak Rahmat terus merangsang daerah peka di tengkuk dan bahu Andini.

Andinipun meresapi usapan dan elusan lembut laki-laki yang seusia dengan ayahnya itu, matanya hanya merem melek. Mungkin karena suasana dan cuaca yang dingin membuat Andini membiarkan tindakan itu. Pak Rahmat lalu berdiri, dan menarik tangan Andini hingga berdiri. Andini menurut, lalu ia tuntun kekamar yang dan menyilahkan Andini berbaring.

“Bu, tampaknya ibu capai.” kata Pak Rahmat.
“Ya pak..” kata Andini.
Pak Rahmat keluar kamar dan mengunci pintu rumah itu dan memeriksa jendela, lalu ia masuk kekamar Andini kembali sambil menguncinya dari dalam. Ia sudah tidak sabar ingin menggauli Andini yang telah menjadi obsesinya selama ini malam itu.

Cerita Skandal Sex Dokter Cantik Dan Kepala Desa – Pak Rahmat berjalan kearah Andini, yang saat itu duduk ditepian ranjang.
“Pak.. koq di kunci?” tanya Andini.
“Biasalah bu, jika malam hujan begini kan biar hawa dingin nggak masuk…” timpal Pak Rahmat.
“Bagaimana bu apa masih Dingin?” tanyanya.
“Iya pak…” angguk Andini.

“Baiklah buk bagaimana jika saya pijitin kepala ibu itu biar segar.” kata Pak Rahmat
“Silahkan pak…” jawab Andini.
Lalu Andini duduk membelakangi Pak Rahmat dan Pak Rahmatpun naik ke ranjang itu dengan memijit kepala dan tengkuk Andini. Padahal yang dilakukannya adalah merangsang Andini kembali untuk bisa mengusainya. Sebagai laki-laki berpengalaman tidaklah susah bagi Pak Rahmat untuk menaklukkan Andini, yang ia tahu belum begitu tau tentang dunia sex dan laki-laki.

Cerita Skandal Sex Dokter Cantik Dan Kepala Desa – Dengan gerakan lembut dan pasti usapan tangannya mulai dari tengkuk hingga balik telinga Andini.

Andini … menutup matanya menikmati setiap gerakan tangan Pak Rahmat. Dari dekat Pak Rahmat dapat merasakan dan menikmati kehalusan kulit Andini. Beberapa saat lamanya pijitan Dodi itu telah turun ke punggung dan diluar kesadaran Andini kimononya telah turun dari bahunya dan yang tinggal hanya Bh yang menutup payudaranya. Bh itupun dengan kelincahan tangan Pak Rahmat jatuh dan sempat dilihat Pak Rahmat bernomor 34b. Masih dari belakang gerakan tangan Pak Rahmat lalu meremas payudara Andini. Andini sadar dan menahan gerakan tangan Pak Rahmat..

“Sudah pak…, jangan lagi pak…” sambil memakai kimononya kembali sedang bhnya telah terjatuh. sexy

Pak Rahmat kaget dan ia memandang mata Andini, ada nafsu tertahan, namun ia harus mulai memasang strategi agar Andini kembali bisa ia kuasai.

“Maaf bu.., kalau tadi saya lancang.” kata Pak Rahmat.
Andini diam saja. Sedang saat itu Pak Rahmat hanya selangkah lagi bisa mengusai Andini. Lalu Pak Rahmat berjalan keluar dan ia tinggalkan Andini. Kemudian ia balik lagi kekamar itu, dan duduk disamping Andini, pakaian Andini saat itu acak-acakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *